Saat Suami Kecanduan Pornografi

Marriage / 5 May 2011

Kalangan Sendiri

Saat Suami Kecanduan Pornografi

Lestari99 Official Writer
27249

Kenapa ada suami yang suka sekali menonton film porno? Jawabannya sederhana, pornografi itu memang enak dan mengasyikkan. Saat suami ingin melakukan seks dengan istrinya, namun seringkali istrinya sibuk mengurus pekerjaan rumah tangga dan anak-anak sampai akhirnya jatuh tertidur karena kelelahan. Saat suami ingin diskusi dan curhat denan istrinyanya, cara bicara istrinya sangatlah tidak asyik dan cenderung menjengkelkan. Para suami butuh seorang istri yang enak diajak ngobrol dan dijadikan teman. Dalam keadaan seperti itulah para pria melarikan diri mencari kegiatan yang asyik, yang ternyata mereka temukan melalui pornografi.

Di tengah dunia yang makin mekanistik ini, banyak suami yang kesepian. Mereka butuh hiburan. Inilah yang dimanfaatkan oleh industri pornografi. Pornografi menjadi kegiatan alternatif yang menghibur para pria. Jika Anda tidak memberikan komunikasi yang baik pada suami dengan segenap waktu, tenaga dan pikiran maka hal itu bisa diambil alih oleh media audio-visual.

Meskipun pornografi sangat disukai para pria, ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan oleh media pornografi terhadap suami Anda. Hanya Anda yang bisa melakukannya. Pertama, pornografi tidak dapat menyebut atau memanggil nama suami Anda dengan emosi, tidak mempunyai perhatian secara pribadi, suami Anda hanya dianggap sebagai konsumer. Hanya Anda yang dapat memanggilnya secara pribadi, memperhatikannya, menatap matanya, dan berkomunikasi secara pribadi dengannya. Kedua, pornografi tidak dapat melakukan sentuhan fisik kepada suami Anda. Semuanya hanya berupa khayalan fantasi belaka, hanya Anda yang dapat memeluknya secara fisik. Ketiga, pornografi juga tidak akan pernah bisa menjadi pendengar bagi suami Anda.

Jika Suami Kadung Kecanduan Pornografi

Bila suami kadung kecanduan pornografi, apa yang istri lakukan? Kecenderungan para istri adalah mengeluhkan perilaku suaminya. Minta supaya suami dikonseling. Minta agar suaminya berubah dan sebagainya. Ini terbalik. Sesunggunnya istrilah yang perlu dikonseling. Istrilah yang harus terlebih dahulu berubah. Jangan paksakan suami menghentikan atau mengurangi kebiasaan menonton pornografi terlebih dahulu. Tidak! Tetapi sementara suami belum bisa lepas dari pornografi, istrilah yang harus mengubah diri.

Berikut adalah beberapa saran praktis yang dapat istri lakukan (dapat juga berlaku bagi suami yang berselingkuh):

1.      Sediakan waktu dan kebersamaan dengan suami lebih banyak. Temani suami di rumah. Jika Anda sangat sibuk, aturlah sedemikian rupa. Anggap saja suami Anda sedang “sakit” dan perlu ditemani.

2.      Kembangkan cara berkomunikasi yang lebih enak dan nyambung dengan suami.

3.      Berusaha memahami kebutuhan suami, termasuk bahasa suami. Selami apa yang diinginkannya sehingga bisa menjadi pintu masuk untuk Anda berbicara dengan suami.

4.      Rencanakan waktu untuk makan bersama dan rekreasi bersama. Mengobrol dengan suami yang nyaman adalah saat situasi mereka juga nyaman, saat makan dan santai.

5.      Jangan bicara apalagi dengan marah-marah kepada suami Anda saat mereka sedang menonton tayangan pornografi. Hal itu justru membuat suami tambah terluka. Berusahalah untuk bicara dengan menatap mata suami dengan penuh kasih sayang.

6.      Jangan bicara saat suami sedang tidak suka Anda ajak bicara. Hanya akan menambah luka suami Anda.

7.      Jika konflik semakin tajam dan suami Anda sudah tidak mau mendengarkan Anda, maka pergilah menjumpai seorang konselor dan mediator keluarga agar ada yang menjembatani kembali komunikasi yang retak dan rusak. Konselor ahli tentu punya cara menyambung kembali tali komunikasi yang sudah putus.

Tidak Ada Jalan yang Mudah

Jika komunikasi sudah disambung, ngobrol sudah enak, barulah istri dapat menyampaikan keinginannya. Sepakati bersama apa saja aktivitas yang dapat Anda lakukan berdua untuk bersenang-senang. Hobi apa yang bisa dikembangkan dan disalurkan supaya perhatian suami tidak lagi pada kebiasaan buruknya akan pornografi. Dengarkan aspirasi dan harapan suami, dan sebagainya.

Kalau sudah kecanduan, maka tidak ada jalan yang mudah dan gampang. Kadang membuat kita menangis, dan berjuang kembali merebut suami kita. Sebagai istri kitalah yang perlu dengan rendah hati berubah. Supaya dengan perubahan kita, suami pun berubah.

Sumber : Julianto Simanjuntak, MDiv, MSi
Halaman :
1

Ikuti Kami