Dengan Dua Kaki Palsu, Bocah 6 Tahun Tak Sabar Ingin Sekolah

Nasional / 2 May 2011

Kalangan Sendiri

Dengan Dua Kaki Palsu, Bocah 6 Tahun Tak Sabar Ingin Sekolah

Lois Official Writer
4315

Namanya Dewi Sudarmi, bocah yang baru berumur 6 tahun ini lahir di Pamekasan, Madura. Akhirnya, dia memiliki kaki palsu yang didambakannya selama ini. Siswi kelas 1 SDN Kertagenah Laok 3 ini mengaku cukup senang mendapat bantuan dari pembaca detik.com

Dia tak canggung untuk mencoba hadiahnya itu dan berjalan setelah kaki palsu buatan Sugeng, spesialis kaki palsu asal Mojokerto diberikan padanya. Ia pun tak sabar untuk masuk sekolah dan ingin bermain dengan teman-temannya. Ali Makki, ayah Dewi tak mampu menyembunyikan kegembiraannya melihat putrinya berjalan dengan bantuan dua kaki palsu. “Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih banyak kepada para dermawan yang peduli pada anak saya,” katanya.

Dewi yang kedua kakinya buntung, sempat merengek ke orangtuanya minta agar dibelikan kaki sapi. Kaki sapi itu akan dia gunakan dan dia minta disambungkan ke pangkal paha kanan dan pangkal lutut kirinya yang buntung sejak lahir. Dewi yang pernah berpikiran untuk memakai kaki sapi untuk kakinya ini juga ingin sepatu. “Ia tidak sabar pakai kaki palsunya, bahkan ia minta sepatu juga,” tambah Ali sambil tertawa melihat tingkah putrinya tersebut.

Sugeng, sang pembuat kaki palsu yang pernah diundang Kick Andy itu berpesan bahwa Dewi harus terus belajar menyeimbangkan cara jalan saat menggunakan kaki palsu tersebut. “Minimal sehari dipakai selama satu jam,” katanya. Tentu saja Dewi akan dengan senang hati mempraktekkan cara jalannya karena dia ingin sekolah. Dia tak henti-hentinya minta sekolah. “Ayo Pak pulang, besok aku sekolah,” ujar Dewi kepada bapaknya.

Anak bangsa, kita sering tidak menghargai apa yang kita punya. Dewi tidak punya kaki untuk pergi sekolah, malahan berharap besar dengan memakai kaki sapi pun dia mau. Meski cacat, Dewi rajin bersekolah. Malahan, Dewi terbilang anak cerdas di kelasnya. Pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika selalu mendapat nilai 10. Selain itu, dia juga rajin membantu ibunya memecah batu sehingga bisa menambah penghasilan keluarga. Dari kejadian di sekeliling kita, mari kita belajar kejarlah tujuan hidup dengan sebaik mungkin meski dalam kondisi apapun yang ada.

Sumber : detikcom/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami