Gereja Katolik Polandia Serukan 7 Buku Harry Potter Sesat

Nasional / 15 April 2011

Kalangan Sendiri

Gereja Katolik Polandia Serukan 7 Buku Harry Potter Sesat

daniel.tanamal Official Writer
6069

Kontroversi sekuel terlaris dunia Harry Potter ternyata belum berhenti. Kali ini tujuh buku serial penyihir karya J.K Rowling yang laris jutaan salinan di seantero dunia dinilai sebagai buku yang mengajarkan cara sesat oleh Keuskupan Gliwice Gereja Katolik di Polandia. Penilaian Keuskupan Gliwice tercantum dalam suratnya kepada otoritas pendidikan di sana.

Surat itu memperingatkan bahwa ketujuh buku tentang penyihir cilik Harry Potter itu mengajarkan anak-anak untuk mempraktekan ilmu sihir. Menurut mereka, semua sihir yang berbahaya itu gambarkan seolah-olah baik. “Para guru dan orang tua seharusnya mengajakan anak-anak meminta kepada Tuhan Yesus jika ada masalah dan bukan mencari pertolongan serta jawaban dari peramal,” tulis Keuskupan Gliwice.

Ketujuh buku sekolah sihir Hogwarts yang telah beredar itu adalah Harry Potter and the Philosopher’s Stone, the Chamber of Secrets, the Prisoner of Azkaban, the Goblet of Fire, the Order of the Phoenix, the Half-Blood Prince, dan the Deathly Hallows. Ketujuh buku ini telah mendapatkan ketenaran dan kesuksesan secara komersial di seluruh dunia, diangkat menjadi film box office, video games dan beragam merchandise.

Seperti diketahui surat penolakan ini bukan kali pertama ditujukan otoritas Gereja Katolik terhadap buku-buku Hary Potter. Pada 2003, Kardinal Joseph Ratzinger yang sekarang menjadi Paus Benediktus XVI menulis sebuah surat yang berisi bahwa ketujuh buku karya penulis J.K. Rowling asal Inggris itu dapat menyelewengkan keyakinan Kristen. Polandia sendiri adalah negara dengan dominasi penganut Katolik. Pemimpin Takhta Suci Vatikan sebelumnya, yakni Paus Yohanes Paulus II berasal Polandia.

Bimbingan yang tepat dari keluarga yang lebih dewasa juga para orangtua terhadap adik atau anaknya yang memang mengidolakan novel fiksi terlaris ini tentunya menjadi faktor penting untuk menjaga iman mereka tetap kepada kebenaran firman Tuhan.

 

Sumber : Telegraph/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami