Orang Tua Tidak Dihormati, Hukuman Mati Menanti

Nasional / 15 April 2011

Kalangan Sendiri

Orang Tua Tidak Dihormati, Hukuman Mati Menanti

Lois Official Writer
3371

SL (21) sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Lo Tirta Karya (54) dan Sho Indah Rani (50). Namun, menurut Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat Komisaris Besar Yazid Fanani di Polsek Tanjung Duren, SL diduga terlibat dalam pembunuhan yang terjadi pada kedua orang tua itu karena ia merasa sakit hati atas perlakuan kasar yang kerap diterima dari korban.

Polisi menemukan bukti keterlibatan SL dan rekannya DS (24), yang merupakan seorang residivis kasus narkotika dalam pembunuhan yang dilakukan di rumah korban di Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Selasa (12/4) petang. “SL dan DS sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana,” tutur Yazid dan ini membuat SL terancam hukuman mati.

Mereka terlebih dahulu membunuh Rani yang pulang dari kios pakaian di Tanah Abang, Selasa sekitar pukul 16.30 WIB. Kedua pelaku sudah menunggu dengan wajah tertutup masker. Saat korban masuk ke rumah, mereka menusuk korban dengan sangkur di bagian punggung. Tiga puluh menit kemudian, Tirta pulang dengan mengendarai sepeda motor. Mereka kemudian membunuhnya di garasi.

“Sebagai alibi, SL berteriak-teriak seolah baru mengetahui kejadian itu, namun dari olah tempat kejadian perkara, mereka tidak bisa mengelak. DS juga ditemukan berada di lokasi,” tutur Kepala Unit Reskrim Polsek Tanjung Duren Ajun Komisaris Johari Bule yang menangani kasus itu.

“Saya tidak habis pikir. Memang beberapa hari sebelumnya, Ibu Rani lebih memperhatikan anaknya, terutama soal pergaulan,” tutur Adma Harsana Tantra, rohaniwan di gereja korban. Tetangga korban mengenal mereka sebagai sosok yang jarang bergaul, namun bagi teman-teman gereja, mereka dikenal sebagai sosok yang ramah.

Kebaikan dibalas dengan kejahatan. Anak yang mereka besarkan seperti anak sendiri, diberikan nasihat karena pergaulan yang kurang baik malah dibalas dengan pembunuhan. Dari sepuluh perintah yang dilarang, Tuhan meminta agar kita menghormati orang tua kita, jika ingin lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan kepadamu. Namun seperti SL tidak mengamalkannya dalam kehidupannya.

Hal serupa terjadi kepada Yesus. Yesus ajarkan kasih, Firman Tuhan, dan segala macam kebenaran dibunuh karena pemberitaan Injil yang Dia sampaikan. Hal ini mengingatkan kita bahwa tidak selamanya kebaikan akan dibalas kebaikan, tapi ingatlah satu hal, jangan kita merasa kecewa tapi haruslah mengucap syukur senantiasa. Balaslah kejahatan dengan kebaikan, itulah salah satu bentuk kasih. Kasih yang diajarkan Yesus kepada kita.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami