Atheis Ciptakan Alkitab Sendiri : The Good Book

Internasional / 6 April 2011

Kalangan Sendiri

Atheis Ciptakan Alkitab Sendiri : The Good Book

Lois Official Writer
3805

Jika dalam lagu sekolah Minggu ada lirik yang dinyanyikan, “Buku terbaik yang harus dibaca adalah Alkitab. Jika kau membacanya setiap hari, dia akan menunjukkan jalanmu…” namun tidak bagi filsuf AC Grayling dan teman sejawatnya yang beraliran humanis, sekularis, dan atheis. Mereka punya buku sendiri yang berjudul The Good Book : A Secular Bible by… Tidak oleh siapapun. Dalam sampul buku ini menginformasikan kepada kita gaya penulisan seperti Kristen akan diganti dan dibuat dengan gaya AC Grayling, saat ini sedang dalam tahap redaksi, edit, dan ditulis ulang ‘dengan cara yang sama dengan Alkitab Kristen ditulis’.

“Jika Pencipta Alam Semesta menuntun moral kita melalui sebuah buku, kenapa memberikan buku yang mendukung perbudakan, bersamaan dengan pemusnahan bangsa dan pengorbanan manusia? Mengapa mengajarkan kita untuk membunuh orang karena kejahatan yang tidak kelihatan, seperti ilmu sihir? Namun pula, ada beberapa hal indah yang memberikan pengajaran berharga, seperti Aturan Emas. Tapi tidak ada yang unik dari Alkitab,” menurut Sam Harris, seorang filsuf dan pakar ilmiah Amerika.

Saat ini, penanggung jawab pendidikan di Blackburn, Darwen, Lancashire mengumumkan bahwa anak-anak berumur 4 tahun akan diajarkan atheis sama seperti Kristen, Budha, Hindu, Islam, Yahudi, maupun Sikhem. Apakah ini berarti organisasi agama tidak punya tempat berpijak lagi atau hanya minggu yang buruk bagi iman kita karena dipermainkan oleh atheis seperti Christopher Hitchens dan Richard Dawkins? Rev Kevin Logan sendiri mengatakan, “Saya sangat yakin bahwa Kekristenan tidak perlu dikuatirkan. Kita bisa berdiri tegak di tengah kepercayaan manapun dan menjadi terang”

Sepertinya agama menjadi permainan bagi mereka. Agama memang ciptaan manusia untuk mengenal Tuhan lebih dalam. Tapi Tuhan kita lebih dari sekedar agama. Hidup tidak bisa ditentukan seberapa banyaknya kita tahu mengenai agama-agama namun dari seberapa banyak kita tahu tentang Pencipta kita, karena Dialah yang terpenting. Tidak akan habis-habisnya jika beragumentasi mengenai agama. Tapi kita perlu mencari Sumbernya maka kita akan tahu benar bahwa Yesus sudah mati buat kita, melalui iman percaya kita.

Sumber : telegraph/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami