Malu Rasanya Dengar Ada yang Curi Alat Pemantau Gunung

Nasional / 30 March 2011

Kalangan Sendiri

Malu Rasanya Dengar Ada yang Curi Alat Pemantau Gunung

Lois Official Writer
4436

Mungkin jika kita lihat perbandingan antara sikap rakyat Jepang dan orang Indonesia kita akan sangat malu. Bukan untuk penghakiman, tapi buat perbaikan. Seperti salah satu sikap yang sangat keterlaluan ini, dimana ada kawanan penjahat yang tega menjarah alat pemantau deformasi dan mencuri kabel-kabelnya, bahkan saat situasi di Gunung Bromo masih siaga.

“Pemantauan menjadi tak sempurna. Kami sudah melapor ke pihak berwajib, kalau ada apa-apa kami tak bertanggung jawab penuh, kalau gunung meletus lebih besar,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono kepada Vivanews Selasa (29/3) kemarin.

Meski hilang di wilayah Bromo, Surono yakin pelakunya bukanlah warga setempat. “Pasti bukan masyarakat situ, warga Bromo sangat religius dan memegang adat yang kuat. Saya tahu pasti seperti apa mereka.” katanya. Dia juga menambahkan bahwa sebelumnya pihaknya telah berusaha melakukan pencegahan dengan melakukan sosialisasi. “Itu yang kami lakukan, nggak mungkin kami menjaga alat di pucuk gunung sambil jongkok,” katanya lagi.

Dia menceritakan bahwa masyarakat lokal tak mungkin mempertaruhkan nyawanya juga seisi desa dengan mencuri alat pemantau gunung. “Seperti di Gunung Sinabung, warga sangat marah saat krisis alat pemantau diambil orang. Untung ketemu dalam sehari, malingnya sampai dihakimi massa.” ceritanya. Menurutnya lagi, penjarah alat tersebut hanya bisa mendapat beberapa ribu rupiah saja. “Yang mahal paling akinya, mereka tidak tahu harga asli alat itu bisa 1000 hingga 100 ribu kali lipat.” Alat pantau di Gunung Merapi yang meletus akhir tahun 2010 lalu juga sempat dicuri. Begitu juga alat di Gunung Dempo, bahkan di Gunung Guntur dicuri beberapa belas kali dalam tiga tahun. Padahal itu hasil kerjasama dengan Universitas Kyoto, Jepang.

Banyak sekali sikap warga yang perlu diperbaiki. Kita harus mulai menanamkan nilai-nilai kepada generasi penerus dengan sangat baik dan terus menerus agar kita tidak malu sebagai bangsa Indonesia yang dilihat bangsa-bangsa lain. Kita dapat seperti Jepang yang begitu dipuji sikap dan perilaku rakyatnya ketika ada dalam bencana.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami