Umat Kristen Bekasi Minta Deklarasi Kerukunan Tidak Terburu-buru

Internasional / 23 March 2011

Kalangan Sendiri

Umat Kristen Bekasi Minta Deklarasi Kerukunan Tidak Terburu-buru

daniel.tanamal Official Writer
2794

Umat Kristen di Kota Bekasi meminta pelaksanaan deklarasi kerukunan umat beragama tak dilakukan terburu-buru. Mereka membutuhkan waktu tambahan untuk melakukan konsolidasi internal terlebih dulu dengan sejumlah kelompok yang ada. Pasalnya hingga saat ini masih ada kelompok yang belum tersosialisasikan perihal butir-butir kesepakatan yang akan dideklarasikan.

"Supaya tak muncul keberatan dari salah satu kelompok di kemudian hari. Kalau memang akan mendeklarasikan pernyataan bersama, tentu harus diterima bersama pula. Dari internal kami pun harus satu suara dulu," ucap Ketua Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKSAG) Sadikun Lie, ditemui Rabu (23/3).

Sejauh ini, menurut Sadikun, baru empat kelompok yang sudah mendapatkan sosialisasi hingga menerima butir-butir pernyataan. Sementara sisanya akan disosialisasikan segera, selambat-lambatnya minggu ini. Selain meminta waktu tambahan, mereka pun mengharapkan butir-butir pernyataan di konsep deklarasi yang masih harus diperjelas. Jika tidak, pernyataan yang dapat mengundang multitafsir itu dikhawatirkan justru akan menyulut kericuhan.

Butir yang dimaksudnya ialah poin pertama dalam konsep deklarasi. Isinya kurang lebih seputar jaminan pemerintah melindungi pelaksanaan ibadah umat agama, selama dilaksanakan sesuai perundang-undangan yang berlaku sekaligus tanpa mengganggu ketertiban umum. "Bisa-bisa nanti muncul kelompok yang mengatasnamakan deklarasi lalu melegalkan tindakan penertiban pelaksanaan ibadah umat tertentu yang mereka anggap mengganggu ketertiban umum," tutur Sadikun ditemui Rabu (23/3).

Tata cara peribadatan umat Kristen yang biasanya diramaikan nyanyian berisi pujian, dikhawatirkannya, rentan memicu keberatan umat lain hingga dianggap mengganggu ketertiban umum. "Untuk kasus seperti itu, kami harap toleransinya karena memang begitu tata caranya. Lagipula tidak sepanjang hari dilakukan, hanya pada waktu-waktu ibadah," katanya lagi.

 

Sumber : Pikiran Rakyat / DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami