Anak Dianiaya Hingga Tewas, Sang Ibu Pun Menyusul

Nasional / 16 March 2011

Kalangan Sendiri

Anak Dianiaya Hingga Tewas, Sang Ibu Pun Menyusul

Lois Official Writer
3984

Dalam kronologi yang disampaikan pihak keluarga disebutkan bahwa pada tanggal 5 Maret 2010 lalu, ada tujuh remaja Fatubenao, termasuk Charles dan Heri Mali mabuk minuman keras. Mereka memalak dan mengancam seorang anggota TNI dari Yonif 744. Sore hari, sejumlah anggota Yonif 744 mendatangi rumah Charles namun ketujuh orang itu menghilang.

“Tanggal 8 Maret, sekitar pukul 09.00 WIB, dua anggota Yonif menjemput kedua orangtua korban (Charles) ke markas batalyon. Keduanya mendapat sanksi wajib lapor di markas Batalyon di Desa Tobir, sekitar 20 kilometer dari Atambua.” ujar Romo Leo Mali, paman korban. “Ibu korban berani menyerahkan anaknya karena sesuai perjanjian, korban bersama enam rekannya akan dibina,” lanjut Romo Leo.

Namun kenyataannya, korban disiksa dan dianiaya oleh oknum anggota Batalyon Yonif 744/SYB yang bertugas menjaga perbatasan RI-Timor Leste. “Untuk menghilangkan jejak, korban dipaksa berkelahi dengan Heri Mali, kakak kandung korban. Sampai saat ini, Heri masih kritis di rumah sakit karena muntah dan kencing darah.” Sebelum tewas, Charles dilaporkan muntah dan kencing darah akibat luka dalam. Sementara enam pemuda lainnya dikabarkan menderita luka, ada juga yang kritis.

Hanya setelah beberapa jam mengantarkan kedua anaknya ke markas Batalyon 774/Satya Yudha Bhakti (SYB) Kecamatan Tasifeto Nusa Tenggara Timur untuk menjalani pembinaan, Modesta Bau syok setelah mengetahui salah satu anaknya yang bernama Charles Mali tewas. Dia trauma berat dan mencoba bunuh diri akibat rasa bersalah karena dia sendiri yang mengantar anaknya. Modesta kemudian ikut meninggal dunia.

Juru bicara keluarga, Ande Bere Asa, saat dihubungi Selasa 15 Maret 2011 mengatakan, Modesta meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WITA di RSUD Atambua. Keluarga sangat berduka dan mengecam aksi brutal anggota batalyon 74/SYB. Keluarga korban mengharapkan agar TNI bertanggung jawab atas ‘insiden yang melukai masyarakat Timor Barat’.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami