Pilot Kunci Ruang Kokpit Saat Dengar Orang Berdoa Keras

Nasional / 14 March 2011

Kalangan Sendiri

Pilot Kunci Ruang Kokpit Saat Dengar Orang Berdoa Keras

Lois Official Writer
4700

Berdoa memang hal yang sangat penting dan berharga bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan. Dengan berdoa, kita mendekatkan diri kepada Tuhan dan mempercayai Dia sebagai Tuhan yang berkuasa atas hidup kita. Namun, apa jadinya jika berdoa dilakukan di tempat umum dengan berisik?

Sejak serangan teroris 11 September 2001, para pilot Amerika menerapkan langkah yang sangat hati-hati. Contohnya, seperti kasus yang terjadi pada hari Minggu, 13 Maret 2011 waktu setempat. Menurut kantor berita Associated Press, dua pilot maskapai Alaska Airlines dalam penerbangan dari Mexico City menuju Los Angeles mengunci ruang kokpit dan memberitahu pihak keamanan di darat bahwa ada tiga penumpang yang bertingkah laku mencurigakan.

“Tak lama setelah lepas landas, seorang awak kabin melihat perilaku yang tidak biasa dari ketiga penumpang,” kata juru bicara Alaska Airline, Bobbie Egan. Mereka, menurut Egan, berbahasa aneh dan mengikat suatu kotak kecil di dahi. Mereka juga mengenakan ikatan kulit di bagian dahi dan lengan.

Begitu mendarat, ketiga penumpang itu langsung ditangkap. Tak lama kemudian, mereka dibebaskan setelah memberi penjelasan yang panjang lebar atas ritual yang mereka lakukan. Ketiga penumpang yang semuanya warga Meksibo itu kemudian melanjutkan perjalanan ke luar negeri.

Mereka menceritakan bahwa mereka sedang menjalani ritual doa Yahudi Ortodoks dengan menggunakan bahasa Ibrani. Ritual itu disebut dengan tefillin. “Mereka berdoa keras-keras dalam bahasa Ibrani,” kata Egan. Dan tentu saja, karena pilot tak tahu menahu ritual itu, mereka langsung menerapkan langkah siaga. Menurut juru bicara Badan Penyelidik Federal (FBI), Laura Eimiller, ketiga penumpang itu tidak dikenai tuduhan apapun.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami