Hindari Konflik, Gereja Libya Tampung Para Buruh Migran Kristen

Internasional / 11 March 2011

Kalangan Sendiri

Hindari Konflik, Gereja Libya Tampung Para Buruh Migran Kristen

daniel.tanamal Official Writer
3371

Hindari Konflik, Gereja Libya Tampung Para Buruh Migran Kristen

Konflik berdarah di Libya memaksa banyak para pendatang dari luar negara tersebut untuk mengungsi dan mencari tempat aman guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Seperti yang dialami sekitar 89.000 pekerja migran Bangladesh yang masih berada Libya mereka kini diberi perlindungan di sebuah Gereja atas permintaan dari para uskup Bangladesh yang prihatin terhadap keadaan disana.

Permintaan ini disampaikan oleh Uskup Rajshahi Gervas Rosario, ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian dari Konferensi Waligereja Bangladesh, Selasa (8/3). “Pemerintah berjuang untuk memulangkan ribuan pekerja migran dan kami tidak dapat membantu mereka secara langsung. Dengan bantuan kedutaan besar Vatikan di Dhaka, kami meminta Gereja Libya melalui Konferensi Waligereja Italia untuk menampung warga Bangladesh,” katanya.

Sejauh ini sudah sekitar 5.500 pekerja kembali ke Bangladesh dan sedikitnya lima orang telah tewas. Bagi pemerintah Bangladesh, ini merupakan tugas besar dan Departemen Tenaga Kerja menyatakan menyesal karena hanya bisa memulangkan sekitar 25.000 dengan bantuan International Organization Of Migration. (IOM). “Karena permohonan kami, kini beberapa gereja di Libya menampung banyak migran Bangladesh. Sekarang tidak ada lagi yang bisa kami lakukan dari Bangladesh selain ikut mendukung pemerintah yang banyak memikul beban berat,” tambah uskup tersebut.

Di Libya ada beberapa ratus buruh migran Kristen. Beberapa dari mereka sudah pulang dengan selamat dan menceritakan banyak hal terhadap konflik berdarah disana.“Pulang ke kampung halaman itu seperti mendarat di surga dari neraka bagi saya. Saya sudah meninggalkan semuanya di Libya, tapi saya senang bisa berhasil kembali dengan selamat,” kata Richard Gomes, salah seorang migran Kristen.

Menurut Gomes para pemberontak di Libya pernah menyerang buruh migran, mencuri segala sesuatu dan membakar gedung tempat mereka bersembunyi. Karena itulah melarikan diri menjadi pilihan terbaik bagi mereka. Dan setelah berhari-hari kelaparan dalam persembunyian mereka dapat kembali ke Bangladesh berkat bantuan IOM.

Sumber : Berbagai Sumber/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami