Lembaga Kristen Inggris Keluhkan Pendidikan Seks Anak-anak Yang Vulgar

Internasional / 10 March 2011

Kalangan Sendiri

Lembaga Kristen Inggris Keluhkan Pendidikan Seks Anak-anak Yang Vulgar

daniel.tanamal Official Writer
3599

Atas pemuatan beberapa buku pelajaran di sekolah dasar tentang pendidikan seks yang memuat gambar-gambar yang dinilai vulgar, sebuah lembaga Kristen di Inggris melaporkan dan mengeluhkan hal tersebut agar dikaji ulang peredarannya ataupun segera ditarik dan menggantinya dengan konten yang lebih tepat dengan usia pembacanya.

Dirilis Guardian, lembaga Kristen itu mengeluhkan ada 10 buku atau pengajaran yang terlalu terbuka telah digunakan di sekolah dasar untuk pelajaran tentang seks. Dalam buku itu berisi gambar atau deskripsi yang dianggap terlalu bebas membicarakan seks dan hubungan seks. Salah satunya adalah buku anak-anak Mummy Laid an Egg karya Babette Cole. Buku itu berisi gambar seorang pria dan wanita telanjang hingga pria dan wanita yang berhubungan seks di atas papan skate dengan memakai hidung warna merah yang justru memenangkan ilustrasi buku terbaik tahunan di Inggris.

Humas lembaga Kristiani Mike Judge mengatakan bahwa pendekatan yang digunakan untuk pendidikan seks, yang menuntut lebih eksplisit pada usia yang lebih muda telah menyia-nyiakan ratusan juta uang pembayar pajak. “Hasilnya gagal total untuk mengurangi kehamilan remaja dan tingkat aborsi," ujar Mike. Dalam laporannya, lembaga ini menyarankan orang tua memiliki pengaruh di sekolah di mana gambar siswa akan ditampilkan. Para orang tua diharapkan meminta para guru untuk menunjukkan kepada mereka bahan-bahan yang digunakan. Jika guru menolak, para orang tua disarankan untuk menuntut melalui undang-undang kebebasan informasi.

Departemen Pendidikan kini sedang melakukan kajian internal, sosial, kesehatan, dan pendidikan ekonomi, yang meliputi pendidikan seks. Saat ini, semua sekolah dasar diwajibkan memberi pelajaran tentang biologi manusia sebagai bagian dari kurikulum sains. Sementara pelajaran tentang seks tidak wajib, banyak sekolah memilih untuk menyertakan pelajaran itu dalam kurikulum.

Sementara Forum Pendidikan Seks melalui seorang pejabatnya Lucy Emmerson mengatakan bahwa gambar yang terkandung dalam buku-buku dan paket pengajaran harus dilihat dalam konteks pelajaran itu sendiri. "Kami sangat menyarankan orang tua untuk terlibat dalam keputusan sekolah mengenai pengajaran yang akan digunakan saat mengajar tentang seks," kata Lucy.

 

Sumber : Berbagai Sumber/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami