6 Langkah Mengatasi Kemarahan di Dunia Kerja

Career / 9 March 2011

Kalangan Sendiri

6 Langkah Mengatasi Kemarahan di Dunia Kerja

Puji Astuti Official Writer
4342

Setiap hari kita menghadapi keadaan yang setiap saat bisa membuat tekanan darah kita naik dan marah. Mulai dari kemacetan jalan, masalah di rumah, tekanan pekerjaan dan juga rekan kerja bisa menjadi pemicu kemarahan kita. Kemarahan bisa berdampak buruk bagi orang lain maupun diri sendiri. Untuk memendam kemarahan, hal tersebut juga bukan sesuatu yang bijak. Untuk itu kemarahan harus ditangani dengan benar. Namun sebelum kita belajar menangani kemarahan, mari kita cermati dulu apa itu kemarahan dan mengapa emosi ini sangat berhubungan dengan isu etika.

Apakah kemarahan adalah sesuatu yang tak terelakkan?

Kemarahan biasanya dihubungkan dengan perasaan diperlakukan tidak adil. Secara psikologi, kita marah karena kita percaya bahwa orang lain telah melanggar etika untuk bersikap adil atau memperlakukan kita dengan tidak hormat. Etika bukan saja memainkan peran sebagai pemicu kemarahan, tetapi juga bagaimana kita memilih untuk merespon.

Lalu bagaimana caranya menangani kemarahan?

Ketika situasi membuat Anda naik darah dan rasanya Anda ingin meluapkan kemarahan Anda, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Berhenti : Jangan melakukan reaksi apapun. Ambillah waktu untuk diam sesaat.
  2. Ambil nafas dalam-dalam; tenangkan diri Anda sehingga Anda bisa melihat situasinya dengan lebih jelas.
  3. Lihat dari berbagai cara pandang. Apa yang Anda lihat bukanlah keseluruhan ceritanya. Lihatlah apakah ada penjelasan lain tentang apa yang membuat Anda marah tadi.
  4. Bertanyalah pada diri sendiri dan Tuhan, “Respon seperti apa yang efektif untuk mengatasi situasi seperti ini?”
  5. Berdoa dan lepaskanlah pengampunan. Setiap kemarahan biasanya dipicu oleh rasa terluka karena diperlakukan tidak adil atau dipojokkan. Untuk itu Anda perlu berdoa untu meminta Tuhan memampukan Anda mengampuni orang maupun situasi yang telah membuat Anda terluka.
  6. Bertindaklah dengan kasih dan bijaksana. Ketika kepala Anda telah dingin, amarah Anda telah reda, hadapilah orang atau situasi yang membuat Anda marah dengan penuh kasih dan tindakan yang bijaksana.

Ingatlah, ketika Anda membuat keputusan dalam kemarahan, biasanya berujung pada sesuatu yang lebih buruk. Jadi memberi waktu jeda hingga Anda bisa berpikir dengan tenang adalah sebuah tindakan bijaksana.

Siapa saja yang bisa membuat Anda marah?

Rekan kerja yang bertingkah menyebalkan. Ini adalah pencobaan yang akan Anda temui setiap hari di tempat kerja Anda, namun jika Anda bisa bertindak dengan bijaksana dalam mengatasi kemarahan Anda, maka Anda bisa memberikan dampak yang besar bagi rekan-rekan kerja Anda.

Asiten yang tidak berkompeten. Bisa saja Anda memiliki seorang asisten namun tidak bisa mencapai standar yang telah Anda tetapkan. Anda memang berhak untuk marah, namun hal itu tidak efektif dan sangat tidak terhormat. Akan lebih efektif jika Anda menawarkan bantuan untuk meningkatkan kinerjanya.

Pimpinan, mereka tidak jarang membuat Anda jengkel atau bersikap kasar pada Anda. Namun daripada Anda menuntunya berubah, akan lebih baik jika Anda yang menyikapinya dengan cara yang berbeda. Hal ini membuat Anda merasa lebih baik, dan hubungan Anda dengan pimpinan pun akan terjalin baik.

Sumber : BusinessWeek
Halaman :
1

Ikuti Kami