Orang Belanda Pelit Pujian, Orang Indonesia?

Nasional / 7 March 2011

Kalangan Sendiri

Orang Belanda Pelit Pujian, Orang Indonesia?

Lois Official Writer
4887

Menurut Hans Poortvliet, Managing Director Hospitality Sales & Marketing Association International (HSMI) menulis, “Lebih mudah bagi orang Belanda untuk saling mengkritik daripada memberi pujian. Itu memang bukan watak orang Belanda. Itu terkait budaya kalvinis. Itu sebenarnya bukan masalah. Namun akan lebih bagus jika orang juga bisa menerima pujian. Kami agak kesulitan dengan itu.” Ajaran kalvinisme menganjurkan sikap hemat dan sederhana. Hal ini juga berlaku dalam urusan memberi pujian.

Sikap orang Belanda memang bertolak belakang dengan orang Amerika. Jika memang baik hasil sesuatu yang dikerjakan, orang Amerika tidak segan untuk memuji, bahkan ketika kalah di suatu pertandingan sekalipun. Beda dengan orang Belanda. “Anda baru dengar sesuatu jika Anda berbuat salah. Dan jika tidak dengar apa-apa, anda pasti menjalankan tugas dengan baik. Tapi itu tidak dikatakan secara eksplisit, itulah budaya Belanda.”

Tidak hanya itu, selain pelit memuji, orang Belanda juga tidak suka dipuji. Jika ada orang yang bilang, “Pelayanan Anda sangat memuaskan,” maka orang itu hanya akan megnatakan, “Ah, itu kan memang tugas saya,” begitu menurut Robert Chesal, wartawan Radio Nederland Wereldomroep.

Menurut Hans, pujian penting sekali. “Pekerja akan merasa senang jika tahu hasil kerja mereka dihargai. Alasan utama orang pindah kerja adalah akibat kurangnya penghargaan,” simpulnya. Bagaimana dengan masyarakat di Indonesia? Jika Anda seorang atasan, rekan kerja, orangtua, siapapun Anda, rajinlah memuji seseorang yang memang bagus hasil kerjanya. Hal ini akan membuat orang itu senang di dekat Anda. Jika hendak kritik, berilah kritikan yang membangun.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami