Hati Manusia, Seperti Batang Air Di Tangan Tuhan

Kata Alkitab / 22 February 2011

Kalangan Sendiri

Hati Manusia, Seperti Batang Air Di Tangan Tuhan

Puji Astuti Official Writer
17725

Manusia diciptakan dengan kehendak bebas, pemikiran ini yang membuat kita sedikit sulit menerima pemikiran bahwa Tuhan memiliki kedaulatan atas kehidupan manusia. Tuhan mungkin berdaulat atas alam ini dan semesta, tapi manusia? Sepertinya tidak. Mengapa? Buktinya manusia jatuh dalam dosa.

Namun Alkitab berulang kali menegaskan bahwa Tuhan memiliki kuasa atas kehidupan manusia. Hal yang paling jelas bagaimana Tuhan menunjukkan kedaulatannya atas manusia adalah bagaimana Tuhan mengendalikan hati Firaun. Raja yang kejam dan lalim itu, hatinya dikendalikan tangan Tuhan.

Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa. ~ Keluaran 9:12

Ayat lain yang menyatakan bahwa manusia takluk kepada Tuhan adalah Amsal 21:1, “Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.” Sesuatu yang mustahil untuk mengubah aliran sungai, akan lebih mudah mengambil manfaat arah alami dari sungai tersebut.

Sebelum pembangunan Bendungan Aswan High, Sungai Nil mengalir melalui serangkaian enam aliran deras yang disebut cataracts, yang berada di antara Sudan Utara dan Mesir Utara. Namun sejak bendungan tersebut selesai, bertahap arah aliran air berubah. Dalam satu generasi, kehidupan yang telah berlangsung ribuan tahun sebelumnya di sekitar Sungai Nil sepenuhnya berubah. Tanah yang dahulu subur sekarang menjadi tandus, mahluk hidup liar dipaksa beralih ke habitat lain dan suhu berubah karena berkurangnya kedalaman sungai dan bertambah besarnya danau. Ini adalah sebuah contoh ketika aliran sungai diubah.

Namun Salomo menuliskan bahwa hati raja seperti batang air di tangan Tuhan, dan Tuhan mengalirkannya kemana Ia mau. Mungkin sedikit sulit bagi kita mengerti simbol raja karena kita hidup pada jaman dimana demokratis diagungkan dan sekalipun ada pemerintahan oleh raja, hal itu hanyalah simbolis. Namun pada jaman Salomo, seorang raja memiliki kekuasaan yang mutlak dan tidak bisa dibantah oleh siapapun. Sekalipun demikian, hati raja ada di tangan Tuhan. Disini Tuhan memberikan gambaran bahwa hati semua orang ada di tangan-Nya, bahkan mereka yang menolak untuk mempertanggung jawabkan kepada siapapun, dia harus memberikan pertanggung jawaban kepada Tuhan.

Kehendak yang paling kuat sekalipun hanyalah seperti air di tangan Tuhan. Ia menguasai kehidupan mereka yang membuka diri kepada-Nya dan mereka yang menolak Dia.  Kita semua memiliki kebebasan untuk merespon – entah itu menurut atau melawan – terhadap kedaulatan-Nya. Namun pemerintahan-Nya atas hidup manusia adalah mutlak. Ia memerintah atas manusia, atas bangsa-bansga dan sejarah, ketetapan itu tetap sama.

Jadi, jika Tuhan bisa memerintah atas hati yang keras sekalipun, maka pasti kehidupan kita ada dalam kendali-Nya.

Disadur dari buku: Dibangunkan Terhadap Takdir karangan Terry Christ, Gembala Senior CitiChurch International. (Immanuel Publishing;2003)

Halaman :
1

Ikuti Kami