Pejuang HAM Buta Ini Musuh Nomor Satu Cina

Nasional / 15 February 2011

Kalangan Sendiri

Pejuang HAM Buta Ini Musuh Nomor Satu Cina

daniel.tanamal Official Writer
3969

Bukan partai, kelompok, pasukan, ataupun negara, namun seorang pribadi berkarakter teguh nampaknya menjadi duri tajam didalam jantung pemerintahan cina dan membuatnya menjadi target utama untuk disingkirkan. Inilah Chen Guangcheng, seorang aktivis yang tuna netra (buta) berprofesi sebagai wartawan, lulusan akademisi hukum dan kepengacaraan yang telah dibebaskan dari penjara.

Aktivitasnya dalam mengkritik pemerintahan berbuntut panjang pada kehidupannya. Chen lahir dari sebuah desa di Provinsi Shandong. Kebutaan yang dia alami pada masa kanak-kanak tak menghalanginya belajar ilmu hukum. Hasilnya, dia memberikan advis hukum kepada warga terkait pencaplokan tanah dan pelanggaran lain yang dilakukan para pejabat pemerintah. Publik terbuka matanya oleh aksi heroik Chen.  Dia menuduh para pejabat di Shandong memaksakan aborsi kepada para wanita yang sudah mengalami kehamilan lanjut demi menegakkan peraturan di China, yang membatasi satu anak untuk satu pasangan di perkotaan dan dua anak di pedesaan.

Karena kegiatan soal HAM membuatnya ditahan dan baru dibebaskan pada September 2010. Pada tahun 2006 sebuah putusan pengadilan menyatakan Chen terbukti bersalah karena merusak properti dan mengganggu lalu lintas. Sebuah aksi protes yang diprakarsai Chen menyebabkan kemacetan. Chen dan keluarganya tetap mengatakan dakwaan-dakwaan itu dibuat-buat. Pada musim gugur lalu, Chen dibebaskan dari penjara. Berbagai intimidasi pemerintah terus menghantui dirinya bahkan keluarganya. Wilayah rumahnya dujaga ketat bahkan rekan pejuang HAM lainnya tidak diperkenankan masuk. ”Saya telah keluar dari sebuah penjara yang kecil dan beralih ke sebuah penjara lebih besar. Tak seorang pun diizinkan memasuki rumah saya. Kalau ada penduduk desa yang mencoba membantu kami, mereka akan disebut sebagai kaki tangan atau pengkhianat nasional atau kontrarevolusioner.” Ujar Chen.

Namun, sebuah video tentang Chen, yang dibuat diam-diam, dapat diselundupkan dari rumahnya dan diberikan kepada sebuah kelompok HAM yang berbasis di AS. Video itu dikeluarkan hari Kamis (10/2) lewat internet. Kelompok HAM di AS itu mengatakan menerima video dari seorang ”teman di pemerintahan China” yang merasa prihatin atas perlakuan terhadap Chen dan keluarganya.

Video selama satu jam itu memberikan gambaran soal sistem pengamanan di sekitar rumah Chen yang tak bisa ditembus. Chen, seorang pengacara otodidak, terlihat berdiri di dalam rumah keluarga yang sederhana. Tetap setia mengawal perjuangannya untuk Ham. Sesuatu yang sulit ditemui bahkan kepada manusia normal sekalipun. Kekurangannya menjadikan kekuatannya.

Sumber : kompas.com/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami