22 Bullets

Film Review / 14 February 2011

Kalangan Sendiri

22 Bullets

daniel.tanamal Official Writer
4642

Jika ada yang menganggap bahwa profesi mafia adalah pekerjaan wajib seorang pria, silahkan saksikan 22 Bullets hingga screening title berjalan dan temukan mengapa banyak pribadi terbang dan tenggelam didalam kubangan labirin tiada akhir ini.

Bertemu dengan Charly Matteï (Jean Reno) mantan mafia paling ditakuti di Marseille, yang memutuskan untuk berhenti dari dunia mafia dan hidup damai bersama kedua anak dan istri yang dicintai. Hal sederhana namun sulit itulah yang menjadi cita-cita Charly untuk menghabiskan masa tuanya. Segala hal yang kita lakukan didunia ini pasti ada bayarannya. Dan Charly harus menerima konsekuensi yang berat akibat keputusannya meninggalkan dunia mafia itu.

Tersadar dengan 22 peluru yang bersarang ditubuhnya, Charly bersama beberapa temannya mulai mencari siapa dalang di balik penembakan sadis terhadap dirinya. Pertanyaan dan tanda banyak menggiringnya kepada satu kesimpulan yaitu dunia mafia telah mengikatnya dan tidak ada jalan keluar. Jika dirinya tetap menginginkan siapa dalang penembaknya dirinya terpaksa memasuki kembali dunia mafia yang berarti harus kehilangan orang-orang yang setia kepada dirinya. Ataukah tetap dengan hidupnya yang serba baru tetapi dihantui baying-bayang masa lalu yang hidup dan mengancam nyawa dan kehidupannya.

Jangan terlalu berharap anda akan disuguhkan ledakan dan tembak-tembakan berlebih di film ini. Sang sutradara Richard Berry mengemas 22 Bullets menjadi film aksi dengan variatif cerita yang kuat dan sangat berbeda dengan produksi film sejenis versi Hollywod.

Nilai kasih sayang sayang Charly sang ayah demi menyelamatkan anaknya dari baying-bayang keganasan pun diselipkan oleh sang sutradara. Secara keseluruhan film ini terbukti berhasil menggambarkan seorang ayah dan mantan mafia yang ditakuti di seluruh Marseille.

Sumber : niello
Halaman :
1

Ikuti Kami