Seksualitas Sensitif

Marriage / 13 February 2011

Kalangan Sendiri

Seksualitas Sensitif

Lestari99 Official Writer
4492

Banyak hal yang dapat menghalangi atau mengurangi nafsu wanita untuk bercinta secara signifikan, di antaranya adalah:

  • Adanya gangguan
  • Sakit atau nyeri
  • Memiliki sejarah seksual yang negatif
  • Ketidaknyamanan secara seksual
  • Sedang dalam pengobatan
  • Daerah intim terasa tidak bersih

Bagi wanita, banyak dari ganjalan-ganjalan ini rasanya berada di luar kendalinya. Pria percaya rintangan-rintangan ini dapat dengan mudah diatasi jika seorang wanita betul-betul menginginkan seks.

Sebagian perbedaan radikal ini berasal dari kekompleksan wanita yang sangat mengejutkan dalam hal ini. Sedikit sekali yang bisa mencegah nafsu seks pria. Dan banyak pria yang tertipu dengan berpikir bahwa wanita memiliki dorongan seks yang jauh lebih tinggi dari yang seharusnya. Kebanyakan wanita menikmati hubungan seks dengan suami mereka. Tetapi mereka sangat menikmatinya jika dipersiapkan dengan baik, sementara pria cenderung amat impulsif dan tanpa persiapan.

Wanita memiliki perasaan positif terhadap suami mereka jika ingin memperoleh hubungan seksual yang memuaskan. Wanita memerlukan cinta, perhatian dan konteks-konteks yang menimbulkan kedekatan. Wanita perlu dikejar secara romantis di luar ruang tidur. Pria perlu belajar bagaimana lebih romantis selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Pria perlu menyempurnakan seni tentang menguatkan, memberi semangat dan memuji istri mereka, melakukan pembicaraan yang berkualitas dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh, menolong mengerjakan tugas-tugas rumah tangga setiap hari tanpa diminta, sentuhan non seksual, dll. Ketika pria menunjukkan kepekaannya dan cintanya dengan beberapa cara yang sederhana, mereka mungkin akan terkejut melihat bagaimana hati istri mereka akan terbuka untuk sesuatu yang lebih intim.

Perbedaan lain memiliki dasar fisiologis yang kuat: wanita memerlukan waktu lebih lama untuk terangsang dan mencapai klimaks dibandingkan pria. Maka, ketika seorang wanita tertarik pada seks, ia perlu menyiapkan dirinya secara emosional dan membiarkan dirinya santai sebelum ia dapat memulai hubungan seks yang sehat. Karena wanita cenderung lebih sensitif terhadap stres dibandingkan pria, dan stres merupakan penghalang utama wanita untuk birahi, wanita perlu membuat dirinya tidak stres.

Namun dalam dunia yang serba sibuk dan cepat ini, baik pria maupun wanita dengan mudah menjadi tidak sabar. Pria biasanya cepat terangsang, mereka sulit sekali menurunkan rangsangan itu dan sinkron dengan istrinya. Oleh karena itu, wanita mencoba mempercepat langkah, sehingga meningkatkan stres mereka dan lebih menunda rasa terangsang. Apabila seorang pria dapat melakukannya dengan pelan-pelan, menikmati momen-momen itu dan dengan halus memfokuskan dirinya untuk menyenangkan sang istri, hasilnya ternyata akan lebih positif bagi kedua belah pihak. Sang istri akan merasakan cinta dan kepekaan suaminya, yang mana hal itu akan membuatnya lebih cepat terangsang. Dan jika ia dapat mengalihkan perhatian dirinya sendiri sampai istrinya mencapai klimaks, ia dapat segera puas. Dengan demikian, seksualitas pasangan tersebut menjadi sama-sama meningkat dan memuaskan. Hubungan itu menjadi pernyataan cinta yang sejati.

Pria lebih rapuh daripada yang terlihat di luar dan mereka membutuhkan kepekaan jenis lain dari istri mereka. Seks bisa secara emosional sangat memuaskan bagi kebanyakan pria. Seks menunjukkan seorang pria bahwa istrinya menginginkannya, memerlukannya, mencintainya, menghargainya, menerimanya dan memprioritaskannya.

Seks membuat pria berenergi. Seks membuat seorang pria merasa lebih baik. Sementara itu seks juga meningkatkan rasa penghargaannya dan komitmennya kepada istrinya. Walaupun begitu, yang membuat pria betul-betul puas pada seks dan memiliki perasaan harga diri yang sehat adalah membuat istrinya puas. Meskipun pria kerap kali memiliki dorongan seks yang lebih kuat, kebanyakan pria tak ingin tidak sensitif secara seksual. Pria sangat peduli terhadap perasaan istri mereka. Oleh karena itu, hal-hal berikut ini dapat merusak kejantanan seorang pria lebih cepat daripada hal lain:

  • Seorang istri yang sama sekali tidak memikirkan seks (kecuali bagaimana menghindarinya)
  • Seorang istri yang terus-menerus menolak atau tidak menghiraukan suaminya secara seksual
  • Seorang istri yang sikapnya, “Oke, saya sudah siap. Tetapi cepat ya.”

Hal-hal tersebut membuat nafsu pria turun secara drastis dan benar-benar hilang, membuatnya merasa ditolak, dan itu seperti sebuah kegagalan – di kamar tidur, dalam pernikahan dan dalam kehidupan.

Pria sangat dikuatkan oleh wanita yang bisa melakukan hubungan seks dengan serius. Apabila wanita ingin berbicara tentang seks, merencanakan seks dan melakukan segala hal yang ia bisa untuk memperbaiki seks, suaminya akan merasakan kedekatan terhadap dirinya melebihi apapun. Kenyataanya, pasti ada sesuatu yang salah jika seorang pria tidak terlalu menunjukkan atau tidak tertarik secara seksual terhadap istri mereka. Mungkin ini suatu tanda bahwa ia sudah tidak cinta lagi, gagal dalam pernikahannya, sangat depresi atau terjatuh karena pencobaan yang serius. Wanita perlu secara aktif menaikkan dan memelihara ikatan seksual yang sehat.

Pria perlu menghindari secara hati-hati akan kerakusan seksual, sebagaimana wanita perlu menghindari secara hati-hati sikap tidak tertarik pada seksual. Setiap pasangan harus belajar untuk murah hati baik dengan kesensitifan maupun seksualitas mereka. Dua hal ini bergabung menjadi seksualitas sensitif, menguatkan dan membuat perbedaan-perbedaan yang menakjubkan antara suami dan istri.

Sumber : Dr. Steve Stephens - Lost In Translation
Halaman :
1

Ikuti Kami