Kekerasan Umat Beragama di Indonesia Tidak Wajar

Internasional / 3 February 2011

Kalangan Sendiri

Kekerasan Umat Beragama di Indonesia Tidak Wajar

Lois Official Writer
3383

Menurut studi yang diadakan oleh Center for Religious and Cross Culture Studies (CRCS) Universitas Gadjah mada menyebutkan bahwa isu kerukunan umat beragama di Indonesia masih didominasi masalah kekerasan yang melibatkan agama dianggap tidak wajar meskipun memang dalam setiap perbedaan apalagi di Negara Indonesia yang bercorak plural memang wajar mengalami benturan atau ketegangan-ketengangan dalam masyarakat.

Kenapa tidak wajar? “Tidak wajar karena kejadian ini berulang-ulang terjadi sehingga mengindikasikan pemerintah seolah diam saja melihat masalah tersebut,” papar Direktur CRCS, Zainal Abidin Bagir dalam launching dan diskusi Laporan Tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia 2010 yang berlangsung di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Zainal mengatakan ada dua hal penting yang memboncengi tindak kekerasan yang terjadi, yakni soal keberadaan rumah ibadah dan adanya pembatalan acara yang diinisiatifkan lembaga-lembaga LGBT (Lesbian, gay, biseksual, dan transgender). “Dua hal ini selalu berulang dalam tiga tahun laporan tahunan yang kami publikasikan,” papar dia.

Menurutnya, ada 39 rumah ibadah yang menjadi persoalan. “Hal yang menarik 70 persen kasus rumah ibadah terkonsentrasi di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten,” kata Zainal. Tampak bahwa penegak hokum dan pemerintah daerah justru tunduk terhadap tekanan massa. Dari keseluruhan kasus rumah ibadah, 24 kasus ibadah (62 %) mengandung unsur ketiadaan izin. Faktanya menurut dia ada 4 kasus (10%) rumah ibadah yang memiliki izin namun tetap saja dipersoalkan.

Dia juga menjelaskan bahwa dari 32 kasus (82%) yang terjadi menyangkut masalah antar umat beragama dan 4 kasus (10%) merupakan konflik internal umat beragama. Yang memprihatinkan, masih adanya kasus kekerasan fisik sebanyak 17 kasus (43%) dalam masalah rumah ibadah tersebut.

Kasus kekerasan dalam masalah agama ini kiranya membaik dan tidak ada umat beragama yang merasa diancam maupun saling berselisih. Mari kita jadikan Indonesia sebagai bangsa yang rukun.

 

Sumber : republika/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami