Pergolakan yang Semakin Memanas di Mesir I

Nasional / 31 January 2011

Kalangan Sendiri

Pergolakan yang Semakin Memanas di Mesir I

Lois Official Writer
2309

Pria yang bernama lengkap Muhammad Hosni Sayyid Mubarak ini lahir pada tahun 1928 di kota Al-Monofeya, Mesir Utara. Mubarak merupakan jebolan Akademi Militer Mesir dan Akademi Angkatan Udara yang kemudian berhasil menjadi kepala staf AU. Mubarak mendapat penghargaan karena dinilai telah memajukan AU Mesir. Dia juga dinilai sukses sebagai seorang ahli strategi dalam Perang Yom Kippur, yang menghasilkan perjanjian damai dengan Israel dan dikembalikannya wilayah Sinai kepada Mesir.

Pada tahun 1975, Mubarak diangkat menjadi wakil presiden (wapres) dan tiga tahun kemudian menjadi Wakil ketua Partai Nasional Demokrat. Setelah Presiden Anwar Sadat terbunuh pada tahun 1981, Mubarak secara otomatis diangkat menjadi Presiden Mesir. Kemudian, ia berhasil melanggengkan kekuasaannya pada pemilu tahun 1987, 1993, 1999, dan 2005.

Hosni Mubarak adalah presiden ke-4 di Mesir yang berkuasa sejak 1980. Dia adalah presiden terlama yang menjabat di Mesir sejak Muhammad Ali Pasha. Namun sekarang, rakyat Mesir tidak tahan lagi akan pemerintahan Hosni Mubarak. Apa yang terjadi di Mesir saat ini tak berbeda jauh dengan apa yang terjadi ketika Presiden Soeharto lengser pada tahun 1998. Selama 30 tahun di bawah kepemimpinan Mubarak, rakyat Mesir telah lama hidup tertekan di bawah rezim yang kejam dan korup. Hal ini diperparah lagi dengan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.

Kepemimpinan Mubarak diwarnai dengan begitu banyak skandal dan penyiksaan. Di bawah pemerintahannya, sering terjadi kasus raibnya jurnalis dan aktivis, kekejaman dan kekerasan di tahanan, penyiksaan tanpa pengadilan, pengakuan secara paksa, dan pelanggaran HAM lainnya. Menurut organisasi HAM tahun 2007, terdapat 4000 orang yang ditahan tanpa melalui proses pengadilan terlebih dahulu. Mereka dituduh telah melakukan kejahatan politik.

Semua hal inilah yang membuat rakyat Mesir lama-lama tidak tahan menghadapi pemerintahan rezim Mubarak. Mereka ingin menggulingkan Mubarak dari tahtanya. Tentunya kita dapat mengerti mengapa mereka melakukan demo besar-besaran. Itulah yang terjadi, jika aspirasi rakyat tidak didengarkan, tapi malah memerintah untuk kepentingan diri sendiri.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami