Hati-Hati, Binatang Piaraan Dapat Menularkan Penyakit Ke Pemiliknya

Info Sehat / 21 January 2011

Kalangan Sendiri

Hati-Hati, Binatang Piaraan Dapat Menularkan Penyakit Ke Pemiliknya

Lestari99 Official Writer
7294

Baik dijilat maupun tidur dengan anjing atau kucing dapat menjadi sarana penularan penyakit, ujar para ahli memperingatkan.

Anda mungkin ingin berpikir dua kali sebelum meringkuk di tempat tidur pada malam hari dengan Fido atau Fluffy. Menurut sebuah laporan yang dipublikasikan pada jurnal Emerging Infectious Diseases, hewan peliharaan yang tampaknya sehat dapat membawa parasit, bakteri maupun virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit yang mengancam jiwa seseorang.

Dari 250 penyakit zoonosis – infeksi menular antara hewan dan manusia – lebih dari 100 berasal dari binatang peliharaan, ujar dokter hewan Dr. Bruno Chomel, yang menulis laporan sekaligus profesor zoonosis di Universitas California Fakultas Kedokteran Hewan di Davis.

Meskipun penularan penyakit itu masih rendah bila dibandingkan dengan banyaknya orang yang tidur dengan hewan peliharaan mereka – lebih dari setengah pemilik hewan peliharaan di Amerika – ujar Chomel masih memiliki resiko itu.

“Menaikkan hewan peliharaan ke atas tempat tidur bukanlah sebuah ide yang baik,” ujarnya.

Dalam sebuah kasus dari seorang pria yang berusia 69 tahun, dimana anjingnya tidur di bawah selimutnya dan menjilat luka di pinggulnya, pada akhirnya menderita meningitis. Insiden lain melibatkan seorang anak 9 tahun yang terkena wabah penyakit, infeksi bakteri yang berpotensi mematikan, karena tidur dengan kucingnya yang berkutu.

Setelah tidur dengan anjing atau kucing mereka, mencium atau dijilat oleh hewan peliharaan mereka, infeksi lain yang ditularkan ke manusia termasuk: cacing tambang, kurap, cacing gelang, penyakit yang ditularkan kucing berupa infeksi yang kebal terhadap obat, menurut laporan tersebut.

Meskipun orang perlu menyadari bahwa hewan piaraan dapat menularkan penyakit, manfaat kesehatan dari kepemilikan jauh lebih besar daripada resiko, ujar Dr. Peter Rabinowitz dari Yale School of Medicine dan penulis dari buku pelajaran Human-Animal Medicine: Clinical Approaches to Zoonoses, Toxicants and Other Shared Health Risks. Penelitian telah menunjukkan bahwa selain menawarkan dukungan psikologis dan persahabatan, binatang piaraan membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi stres dan memberi semangat kepada pemiliknya, serta manfaat lainnya.

Namun mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki resiko lebih besar untuk terinfeksi penyakit dari binatang. Mereka ini termasuk orang tua, anak balita, penderita HIV/AIDS dan penderita kanker.

Para pemilik hewan piaraan dapat tetap sehat dengan memiliki kebiasaan kebersihan yang baik, termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air panas setelah memegang hewan piaraan, terutama anak anjing, anak kucing maupun anjing atau kucing dewasa yang menderita diare. ‘Binatang piaraan beresiko inggi’ ini lebih cenderung menjadi sarang infeksi yang dapat ditularkan kepada manusia. Jangan lupa untuk mencuci setiap area yang dijilati oleh binatang piaraan Anda.

Untuk mencegah dan mengenali penyakit sejak dini, pastikan binatang piaraan bebas dari kutu, dan secara rutin mengunjungi dokter hewan. Para peneliti juga menyarankan agar pemilik binatang piaraan tidak mencium kucing ataupun anjing dan tidak berbagi tempat tidur dengan binatang piaraan mereka.

Karena penyakit zoonosis kebanyakan tidak terdiagnosa atau tidak dilaporkan kepada otoritas kesehatan, Rabinowitz mengatakan tak seorangpun tahu berapa banyak kasus yang terjadi setiap tahunnya. Namun ia memperkirakan beberapa juta infeksi terjadi antara hewan piaraan dan pemiliknya setiap tahun di Amerika.

“Kami pikir sebenarnya banyak infeksi yang terjadi dan tak seorangpun benar-benar menyadari bahwa itu berasal dari hewan peliharaan,” ujar Rabinowitz, direktur program dari Yale Human Animal Medicine Project.

Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah inisiatif yang disebut “One Health” – dimana para pendukungnya termasuk American Medical Association, American Nurses Association dan American Veterinary Medical Association – mendorong terjalinnya komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik antara dokter dan dokter hewan. Sekitar 60 persen dari seluruh bakteri patogen manusia termasuk dalam tipe zoonotis, menurut US Centers for Disease Control and Prevention.

Presiden American Medical Association sempat berbicara dalam sebuah konferensi hewan di Orlando, Florida, tentang pentingnya menyatukan profesi tenaga kesehatan.

“Bukan hanya hewan yang dapat menginfeksi manusia, tapi sepertinya manusia juga dapat menularkan penyakit kepada hewan,” ujar Rabinowitz, mengutip sebuah kasus dimana kucing shorthaired di Iowa terjangkit virus H1N1 dari pemiliknya. “Ini merupakan penularan dua arah.”

Sumber : healthfinder.gov
Halaman :
1

Ikuti Kami