Presiden Tunisia dan Istrinya Kabur Bawa 1.5 Ton Emas

Nasional / 18 January 2011

Kalangan Sendiri

Presiden Tunisia dan Istrinya Kabur Bawa 1.5 Ton Emas

Lois Official Writer
3158

Presiden Tunisia, Zine el-Abidine Ben Ali kabur ke luar negeri bersama istrinya yang bernama Leila Ben Ali Trabelsi. Mereka dibenci oleh rakyat. Yang lebih parah kabarnya Trabelsi, yang terkenal senang bergaya hidup super mewah, tidak pergi dengan tangan kosong padahal Tunisia sedang dilanda krisis ekonomi.

Trabelsi, sebelum meninggalkan tanah airnya, sudah menggasak emas simpanan negara seberat 1.5 ton yang nilainya mencapai US460 miliar atau sekitar 54 triliun. Emas-emas ini diambilnya dari Bank Tunisia dengan cara memaksa atau dengan kata lain mencuri. Trabelsi bersama dengan beberapa pengawalnya pada Jumat pekan lalu mengunjungi Bank Tunisia dan memerintahkan pihak bank untuk memindahkan emas-emas batangan ke kantornya untuk diamankan. Ketika presiden bank tersebut menolok, Presiden Ben Ali menelepon dan memerintahkan hal tersebut.

Beberapa jam setelah itu, pasangan ini melarikan diri ke luar negeri. Awalnya, keduanya hendak kabur ke Perancis, namun merubah jalur ke Arab Saudi setelah Presiden Nicolas Sarkozy menolak izin mendarat mereka. Sekarang, kemungkinan dia berada di Jeddah. Beberapa warga Tunisia berspekulasi Trabelsi berada di Dubai untuk belanja, beberapa lagi mengatakan Trabelsi berada di Asia tengah.

Pencurian oleh Trabelsi ini dilaporkan oleh badan intelijen Prancis setelah Menteri Keuangan Christine Lagarde mengumumkan di Paris bahwa ada pergerakan uang di bekas negara-negara koloni Perancis yang terus diawasi. Laporan intelijen Prancis ini dibantah oleh Bank Tunisia. Mereka mengatakan bahwa mantan ibu negara tersebut tidak pernah menginjakkan kaki ke bank itu. “Emas simpanan tidak pernah dipindahkan selama bertahun-tahun,” ujar juru bicara Bank Tunisia, Zied Mouhli.

Yang mana yang benar, yang pasti berita pencurian emas oleh Trabelsi ini membuat marah public. Massa turun ke jalan-jalan dan meneriakkan slogan anti keluarga Ben Ali. Mereka menunjukkan kebencian terhadap gaya hidup mewah para keluarga nomor satu tersebut, padahal rakyat tengah kesulitan pangan dan pekerjaan. “Gantung mereka semua, tapi kembalikan dulu emas kami,” teriak massa di jalan Bourguida.

Itulah apa yang terjadi ketika kita menggantungkan diri kepada sesuatu yang lain dan bukannya kepada Tuhan. Ada satu ungkapan yang sangat baik untuk menggambarkan hal ini. “Kekayaan merupakan hamba yang sangat baik, namun merupakan tuan yang sangat buruk”. Anda mau menjadikan kekayaan Anda sebagai hamba atau tuan atas hidup Anda?

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami