Tidak Ada Perayaan Natal Di Irak Tahun Ini

Nasional / 23 December 2010

Kalangan Sendiri

Tidak Ada Perayaan Natal Di Irak Tahun Ini

daniel.tanamal Official Writer
5620

Berbeda dengan kebanyakan masyarakat dunia yang telah melakukan berbagai persiapan menjelang Natal, umat Kristen di Irak melalui para pimpinan gereja menyerukan untuk membatalkan dan meniadakan seluruh aktivitas juga ibadah Natal.

Hal ini dilakukan untuk mencegah korban berjatuhan dan banjir darah yang akan terjadi karena kelompok al-Qaida telah mengancam akan melancarkan lebih banyak serangan terhadap komunitas Kristen di Irak.

Damai natal itu telah tertutup selimut hitam duka yang sekarang meradiasi jiwa dan mental masyarakat Kristen di Irak. Dalam beberapa bulan ini kehidupan mereka dilanda ketakutan berlebihan dan kekhawatiran mendalam akan masa depan mereka. Pemicunya tentu saja adalah insiden penyanderaan berdarah yang menewaskan hampir 70 orang bulan lalu di Gereja Sayidet al Najat di Bagdad.

Berada dalam ancaman dan masih berduka atas serangkaian serangan belakangan terhadap komunitas mereka, para pemimpin umat Kristen di Irak memutuskan membatalkan sebagian besar misa petang serta berbagai perayaan Natal lainnya.

Seperti dirilis VOA, para pemimpin gereja di kota Kirkuk dan Mosul di Irak utara, serta di kota Basra di selatan, dilaporkan membatalkan tradisi misa petang Natal dan meminta para jemaah agar tidak memasang dekorasi Natal. Uskup Agung Chaldean Louis Sako di Kirkuk mengatakan bahwa para pemimpin gereja di seluruh negara itu baru-baru ini memutuskan secara resmi untuk membatalkan semua perayaan.

“Keputusan ini diambil semua uskup di Irak, tidak hanya di Kirkuk, dua minggu lalu karena setelah serangan di gereja Sayidat al Najat di Bagdad, banyak keluarga meninggalkan ibukota, dan juga di Mosul orang-orang Kristen telah dibunuh. Karena itu, kami membuat pernyataan bahwa kami membatalkan semua perayaan, kecual misa, dalam gereja dan doa sebaiknya dipanjatkan untuk perdamaian dan stabilitas di Irak.”

Uskup Agung Sako menambahkan gerejanya serta gereja-gereja lainnya menerima banyak surat peringatan dari al-Qaida, yang diterbitkan di situs kelompok teroris tersebut. Kebijakan inilah yang akhirnya diambil guna menyelamatkan jiwa umat Kristen Irak.

 

Sumber : Voanews.com/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami