Kekerasan Atas Nama Agama Ancam Demokrasi Indonesia

Nasional / 15 December 2010

Kalangan Sendiri

Kekerasan Atas Nama Agama Ancam Demokrasi Indonesia

daniel.tanamal Official Writer
3482

Sepanjang tahun 2010 ini konflik masyarakat terkait kebebasan beragama memang sedang menggelembung. Timbul silang pendapat dan tafsir menyudutkan antar sesama pihak. Kekerasan pun menjadi alat bagi beberapa ormas tertentu yang mengatasnamakan agama untuk menyelesaikan masalah.

Jalan kekerasan atas nama agama ini tentu sangat mengancam keberlangsungan demokratisasi di Indonesia. Hal inilah yang diungkapkan Direktur Eksekutif Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq. "Jika tidak ada ketegasan Kepolisian dan langkah pro aktif kelompok-kelompok sipil berbasis keagamaan guna meredam kekerasan, maka masa depan demokrasi kita yang masih belia ini berada di tubir jurang ketidakpastian," kata Fajar di Aula Gedung PP Muhammadiyah Menteng Raya, Rabu (15/12/2010).

Beberapa tindakan melanggar hukum hingga berujung kepada kekerasan kerap terjadi dan penyelesaiannya menjadi lama bahkan menguap begitu saja. Seperti masalah penusukan Sintua HKBP Pondok Timur hingga penyerangan di panti asuhan milik Jamaah Ahmadiyah di kampung Cicariang, Tasikmalaya.

Fajar menyayangkan langkah pemerintah yang menurutnya kasus seperti ini sepatutnya tidak terulang lagi dan pemerintah harus melindungi warga negaranya dalam menjalankan hak-hak beragama mereka. "Maraknya fenomena kekerasan ini membuktikan bahwa negara masih tidak mampu memberi perlkindungan dan rasa nyaman terhadap hak-hak asasi warganya," imbuhnya.

Menjadi kesadaran kita bersama agar melihat jendela masa depan kebersamaan Indonesia secara utuh. Memilih langkah yang tepat juga bersosialisasi secara santun. Bagaimanapun kekerasan yang mengatasnamakan agama adalah salah satu bentuk terorisme yang harus kita berantas.

Sumber : Tribun News/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami