Survei : 88 Persen Orang Dewasa Percaya Santa Claus

Internasional / 2 December 2010

Kalangan Sendiri

Survei : 88 Persen Orang Dewasa Percaya Santa Claus

daniel.tanamal Official Writer
3581

Siapapun anak-anak yang ditanya hingga kini mengenai siapa tokoh yang mereka kenal selain bayi mungil Tuhan Yesus yang masih dalam palungan pada hari Natal pasti menjawab satu nama “Santa Claus”. Sebuah kepercayaan ataukah dongeng belaka? Semua berhak menjawabnya.

Sebuah survey yang dilakukan My Merry Christmas.com tentang kepercayaan orang dewasa terhadap Santa Claus mungkin membuat kita terhenyak. Hampir sembilan dari sepuluh orang dewasa yang mengikuti survei Natal, mengaku percaya adanya Santa Claus.

Survei tersebut dilakukan oleh  yang menguak opini publik tentang Natal. Dari hampir 4.000 peserta survey, 88 persen mengatakan mereka percaya pada Santa Claus dan menularkan kepercayaan tersebut pada anak-anak mereka. "Ini adalah hasil yang signifikan," kata Lora Jensen, dari Magical-Santa-Letters.com, seperti dikutip dari christmasnewswire.com, Rabu (24/11/2010).

Menurut Jensen saat ini stigma buruk terhadap Santa Claus terus merebak dan mungkin nanti anak-anak diseluruh dunia akan kehilangan figure kakek berjanggut putih ini. "Karakter Santa tengah diserang terus-menerus. Kami merasa ada alasan orangtua melawan serangan konstan yang dihasilkan media tentang Santa Claus. Pada akhirnya, Santa adalah model yang jauh lebih baik dan berpengaruh positif terhadap siapapun yang merayakan Natal," ujarnya.

Di Skotlandia, para orangtua ini marah atas penolakan publik tentang keberadaan Santa Claus. "Aku yakin setiap orang dewasa di negeri ini dalam beberapa minggu akan memberitahu anak-anak mereka bahwa seorang pria dalam setelan merah akan turun lewat cerobong asap," kata wasit sepak bola Dougie McDonald.

"St Nicholas adalah seorang individu nyata yang dieksploitasi untuk kebaikan yang terkenal di seluruh dunia dan dirayakan di banyak kebudayaan. Santa adalah tentang memberi, tidak menerima. Dia adalah tentang kebahagiaan, bukan sarkasme sinisme dari mereka yang menggunakan gambar untuk mendukung agenda politik. Dia murni. Mereka tidak dapat mengambil yang jauh dari orangtua dan anak-anak." kata Jeff Westover, editor My Merry Christmas.com

Semua pihak boleh berpendapat. Namun mematikan imajinasi anak-anak mengenai apa yang mereka percaya tentu bukan pilihan bijak. Cinta kasih dan kemurahan Tuhan terhadap umatnya melalui Santa Claus dapat kita yakini sebagai kuasaNya atas pernyataan kelahiran Yesus Kristus.

Sumber : Berbagai sumber/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami