Kejam, Pastor Tega Cabuli dan Bayar Pembunuh

Internasional / 24 November 2010

Kalangan Sendiri

Kejam, Pastor Tega Cabuli dan Bayar Pembunuh

Lois Official Writer
4127

Sungguh kejam tapi pastor ini memang sungguh tidak manusiawi. Dia ditangkap dengan tuduhan menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh seorang remaja yang menuduhnya telah melakukan pelecehan seksual. John Fiala (52) ditangkap tanggal 18 November 2010 di rumah pinggiran kota Dallas dan dipenjara dengan tuntutan 700 ribu dolar AS.

Pada bulan April, dia disebutkan dalam gugatan yang diajukan oleh keluarga anak yang menjadi korbannya. Dia dituduh menganiaya, termasuk dua kali memaksa sang anak untuk melakukan hubungan seks di bawah todongan senjata. Kejadian itu diduga terjadi pada tahun 2007 dan 2008 ketika Fiala merupakan imam di Paroki Sacred Heart of Mary di Rocksprings, Texas Barat, sebuah desa yang terkenal dengan domba dan kambingnya.

Gugatan keluarga juga dilayangkan pada Keuskupan Agung San Antonio dan Uskup Agung Jose Gomez, yang menyatakan bahwa kepemimpinan gereja seharusnya tahu kekejaman Fiala. Gugatan ini diajukan sebulan sebelum Uskup Agung Gomez diperkenalkan sebagai pemimpin yang baru di Keuskupan Agung Los Angeles.

Ketika mengetahui bahwa sang pastor menyewa pembunuh bayaran, “Klien saya sangat ketakutan,” ujar pengacara keluarga korban, Tom Rhodes. Pihak berwenang mengatakan bahwa Fiala telah ditarik gerejanya dari pelayanan publik. Pertama kali, Fiala meminta ‘jasa’ itu ke tetangganya. Mereka bernegosiasi dengan bayaran 5.000 US dollar. Setelah transaksi ‘jasa’, sang algojo malah diam-diam melaporkannya ke polisi.

Mungkin kita akan sangat kecewa mendengar ada pastor yang dengan teganya berbuat seperti itu. Seorang pastor seharusnya melayani jemaatnya bukan mengintimidasi, melakukan perzinahan, bahkan membunuh. Jangan sampai kejadian seperti ini mengecewakan kita, tapi haruslah kita menyadari bahwa pastor juga manusia dan kita jadi semakin percaya bahwa hanya Yesus satu-satunya manusia yang tidak berdosa karena Dia adalah Tuhan. Marilah kita hanya memandang pada Yesus dan menjadikan-Nya panutan kita untuk melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan.

Sumber : republika/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami