Gereja Inggris dalam Krisis Saat Uskupnya 'Cacat' Bagi Roma

Internasional / 8 November 2010

Kalangan Sendiri

Gereja Inggris dalam Krisis Saat Uskupnya 'Cacat' Bagi Roma

Lois Official Writer
3538

Paus Benedictus XVI mengumumkan tahun lalu bahwa dia akan menciptakan tubuh baru, yang dikenal sebagai Inggris Ordinariate, bagi gereja Inggris tradisional yang ingin menunjukkan kesetiaan kepada Roma dengan mengganti beberapa tradisi Anglikan mereka.

Ketika diumumkan, maka banyak yang tidak setuju. Ketidaksetujuan ini dipicu oleh voting yang diadakan oleh Sinode Umum Gereja Inggris pada bulan Juli agar mendukung perpecahan rencana pembaptisan seorang wanita menjadi romo di Inggris untuk pertama kalinya.

Untuk itulah, Uskup Agung Canterbury, Dr. Rowan Williams, diperkirakan akan meninggalkan negerinya untuk bertemu dengan Paus dan membicarakan tawaran Paus untuk mengakomodasi pengaruh suatu masalah terhadap Gereja Anglikan dan Gereja Katolik Roma. Penatua Katolik saat ini sedang memikirkan jalan keluar terakhir bagi orang-orang Anglikan yang tidak bisa menerima romo wanita dan mengatur waktu agar bisa diumumkan minggu depan.

Istana Lambeth diperkirakan yang akan mengumumkan rencana pengunduran diri Uskup Fulham yaitu Rev. John Broadhurst, Uskup Richborough yaitu Rev. Keith Newton, Uskup Ebbsfleet yaitu Rev. Andrew Burnham, dan dua uskup yang sudah pensiun yaitu Rev. Edwin Barnes, sekarang bekerja sebagai asisten uskup paruh waktu di Winchester dan Rev. David Silk, asisten uskup paruh waktu di Exeter.

Kelimanya mengatakan sangat ‘menakutkan’ bagi gereja dalam dekade belakangan ini dan bergabung Ordinariate dalam ‘kesatuan’ dengan Roma ketika ada anggota baru yang hadir tahun depan. Mereka akan menghentikan pekerjaan pastoral, segera setelah pemberhentian mereka diumumkan, meskipun mereka akan tetap bekerja sampai akhir Desember.

Diperkirakan dari 25 grup ada 20 yang mendukung dan ada lebih dari 500 orang yang akan bergabung dengan Ordinariate dalam gelombang pertama, dengan perkiraan akan lebih banyak lagi yang bergabung setelah Ordinariate (gereja Katolik yang dipimpin oleh imam wanita) hadir secara nyata.

“Untuk jemaat, hal ini adalah kisah yang besar dalam sejarah mereka. Keputusan ini tidaklah mudah. Saya belum mengundurkan diri tapi saya tidak bisa melihat ada masa depan bagi Katolik yang ada di Gereja Inggris. Masa depan saya sendiri saya pikir memang berada di Gereja Katolik Roma tapi saya tidak bisa mengatakan kapan itu. Sangat jelas saya punya tanggung jawab yang besar kepada jemaat.” kata David Elliot, seorang pendeta dari gereja Holy Trinity, salah satu tempat diadakannya pertemuan untuk memutuskan apakah akan mengikuti Ordinariate atau tidak.

Sumber : telegraph/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami