Sultan Kritik Kampanye Terselubung Di Pengungsian Merapi

Nasional / 1 November 2010

Kalangan Sendiri

Sultan Kritik Kampanye Terselubung Di Pengungsian Merapi

daniel.tanamal Official Writer
2769

Banyaknya bantuan yang berdatangan untuk para pengungsi letusan gunung Merapi membuat Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X bersyukur banyak pihak yang peduli pada nasib para pengungsi. Tetapi satu hal yang tak luput dari perhatiannya tertuju pada banyaknya bendera-bendera yang berkibar di pengungsian, entah dari parpol, instansi, maupun organisasi.

Secara terbuka Sultan mengkritik dan mempertanyakan keikhlasan cara para donator yang dirasanya kurang tepat dengan menempatkan beberapa tanda bantuan seperti bendera. "Kalau membantu yang ikhlas, tapi jangan memasang bendera," kata Sultan di posko utama penanggulangan bencana Merapi di Pakem, Senin 1 November 2010.

Raja Jogja ini menambahkan juga jangan sampai banyak bendera yang berkibaran. "Kalau bisa hanya mengibarkan bendera merah-putih. Saya harap kalau bukan bendera merah putih, jangan dipasang. Silakan setinggi-tingginya memasang bendera merah putih," tegasnya.

Pasca letusan tadi pagi, Sultan langsung merapat ke posko untuk melakukan koordinasi. Kepada warga lereng Merapi di pengungsian, Sultan meminta mereka agar tak panik.  Ditambahkan dia, warga jangan sampai terpengaruh informasi  dari pihak luar selain Satkorlak. Sebab, ada beberapa orang yang menggunakan kesempatan di tengah kepanikan warga. Sultan juga mengingatkan, sebelum status awas dicabut, warga dilarang meninggalkan pengungsian.

Letusan pertama terjadi pada 26 Oktober lalu, Merapi memuntahkan awan panas dan abu. Letusan Merapi merenggut 39 orang tewas termasuk juru kunci Merapi, Mbah Maridjan. Sementara, letusan kedua terjadi pada Sabtu 30 Oktober 2010 Merapi meletus. Letusan itu terbilang dahsyat -- tinggi asap sampai 3,5 kilometer dan menyebabkan hujan abu sampai radius 20 kilometer. Letusan ketiga terjadi pada Minggu 31 Oktober. Dan yang keempat terjadi hari ini.

Memang sudah banyak kejadian yang memanfaatkan situasi tertentu seperti bencana alam ini untuk kepentingan-kepentingan beberapa oknum dan kelompok yang ingin mencari nama agar dilihat peduli dan mendapat simpati dari masyarakat. Hal seperti ini tentu bertolak belakang untuk alasan kemanusiaan. Karena untuk semua bantuan yang kita berikan, Tuhanlah yang akan membalasnya.

Bagi Anda yang tergerak untuk membantu korban letusan Gunung Merapi dan tsunami Mentawai, dapat di salurkan melalui Obor Berkat Indonesia di no Rekening BCA Cab. Lippo Cikarang 522.030.9292 an: Yayasan Obor Berkat Indonesia. Keterangan lebih lanjut Anda bisa temukan di www.obi.or.id

Sumber : Vivanews/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami