Uskup Timur Tengah Menyerukan Israel Untuk Menghentikan Pendudukan Atas Palestina

Nasional / 31 October 2010

Kalangan Sendiri

Uskup Timur Tengah Menyerukan Israel Untuk Menghentikan Pendudukan Atas Palestina

Lestari99 Official Writer
2989

Ketegangan berkobar antara Israel dan Vatikan pada hari Sabtu setelah sinode keuskupan mengatakan kepada negara Yahudi tersebut untuk tidak menggunakan Alkitab sebagai pembenaran atas ketidakadilan terhadap negara Palestina.

Komentar tersebut diluncurkan pada akhir konferensi selama dua minggu yang disebut oleh Paus Benediktus XVI dihadiri lebih dari 200 uskup dari negara-negara muslim membahas eksodus pertumbuhan orang Kristen di Timur Tengah.

Dalam komunike akhir bersama, para uskup juga menuntut agar Israel menerima resolusi PBB yang menyerukan penghentian dari apa yang mereka sebut ‘pendudukan’ dari tanah Arab.

Monsignor Cyril Salim Bustros, uskup agung Amerika kelahiran Libanon yang memimpin konferensi tersebut bahkan melangkah lebih jauh.

“Kitab Suci tidak dapat digunakan untuk membenarkan kembalinya orang Yahudi ke Israel dan memindahkan rakyat Palestina, untuk membenarkan pendudukan Israel atas tanah Palestina,” ujar Bustros pada konferensi pers hari Sabtu lalu di Vatikan.

“Kita sebagai orang Kristen tidak dapat membicarakan ‘tanah perjanjian’ sebagai hak eksklusif dan keistimewaan bagi orang Yahudi,” lanjutnya. “Perjanjian ini telah dibatalkan oleh Kristus. Tidak ada lagi orang pilihan – semua pria dan wanita dari segala bangsa dapat menjadi umat pilihan.”

Pernyataan tersebut dibayangi desakan paus agar terciptanya perdamaian di antara Israel dan Palestina.

Israel menyatakan kekecewaannya terhadap pernyataan tersebut dan mengatakan sinode telah dibajak dengan apa yang disebut ‘mayoritas anti Israel’. Negara yahudi meminta Vatican untuk menjauhkan diri dari komentar.

Menurut kementerian luar negeri, Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah dimana kekristenan meningkat – naik hampir 50 persen selama dua dekade terakhir.

Komunike keuskupan tidak memiliki kewenangan yang sebenarnya dalam Gereja Katolik, namun dianggap sebagai pedoman.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami