Gempa Sumbar 7.2 SR Tidak Berpotensi Tsunami

Nasional / 26 October 2010

Kalangan Sendiri

Gempa Sumbar 7.2 SR Tidak Berpotensi Tsunami

Lois Official Writer
4175

Gempa yang terjadi di Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat ini, terjadi cukup besar pada Senin malam (25/10) pada pukul 21.42 WIB kemarin. Gempa yang berkekuatan 7.2 skala Ritcher (SR) ini terjadi di 3.61 lintang selatan dan 99.93 bujur timur. Pusat gempa ada pada 78 kilometer barat Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, dengan kedalaman 10 km.

Selang beberapa waktu kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, gempa susulan dengan kekuatan 5.5 SR terjadi pada 3.55 lintang selatan dan 99.7 bujur timur di kedalaman 22 km, berpusat 89 km barat daya Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai.

Kembali lagi disusul dengan gempa ketiga yang terjadi sekitar pukul 22.31 WIB dengan kekuatan 5 SR. Pusat gempa berada pada 3.32 lintang selatan dan 99.96 bujur timur dengan kedalaman 34 km atau 51 km barat daya Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai.

Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Sumatera Barat, Harminsyah, mengimbau warga tidak meninggalkan rumah atau mengungsi karena gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. “Memang ada kenaikan air sekitar 50 sentimeter di Kabupaten Pesisir Selatan tapi hal itu masih dianggap wajar karena memang daerah teluk,” katanya. Menurutnya juga gempa kali ini terjadi bukan pada patahan Sumatera yang memunculkan gempa 30 September 2009 silam.

Situasi di Sumatera Barat berangsur normal, Selasa (26/10) dini hari. “Warga telah kembali ke rumah masing-masing. Tapi mereka tidak langsung tidur. Kalaupun mau tidur, mereka memilih untuk menggelar kasur di ruang tengah dan teras rumah mereka,” ujar Anto, seorang warga. Atas gempa tersebut, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, dilaporkan langsung menggelar rapat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumbar di Crisis Center, Pemprov Sumbar.

Getaran gempa Mentawai ini juga dirasakan cukup keras oleh masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, dan juga dirasakan oleh ratusan warga di Kecamatan Padang Harapan, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

Selain itu, getaran gempa juga menggoyang lampu perumahan rakyat di gedung tinggi kawasan Marine Parade, pantai timur Singapura. Kuladeva yang tinggal di lantai 22 mengatakan kepada MediaCorp seperti yang dilansir oleh Kompas bahwa pada pukul 22.45 waktu Singapura (21.45 WIB), dia melihat lampu berayun dari kiri ke kanan dan merasakan rasa pusing. Seorang warga lain, Yeo (22) seperti diberitakan Channel News Asia mengatakan getaran gempa lebih ringan daripada sebelumnya, tapi lebih lama, sampai semenit atau lebih. Mereka mengatakan bukan pertama kali merasakan getaran gempa yang melanda Indonesia.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami