Analisa Roy Suryo Soal Video Papua Meleset

Nasional / 22 October 2010

Kalangan Sendiri

Analisa Roy Suryo Soal Video Papua Meleset

daniel.tanamal Official Writer
4489

Analisa pakar telematika yang juga anggota Komisi I DPR Roy Suryo mengenai video kekerasan yang diduga dilakukan oleh anggota TNI kepada warga Papua, meleset tidak tepat dan tak terbukti menyusul keterangan resmi dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto yang membenarkan bahwa anggota TNI melakukan penganiayaan terhadap beberapa warga Papua. "Penjelasan sementara, kejadian itu benar, pelakunya anggota militer memang benar. Ada tindakan prajurit di lapangan yang berlebihan," ujar Djoko.

Lain seperti yang diberitakan, kemarin Roy Suryo menuturkan sejumlah hal yang meragukan dari tindak kekerasan itu antara lain dialog yang dilakukan sangat tidak sesuai. Selain itu juga tanda kepangkatan yang letaknya tidak sesuai dengan yang seharusnya."Setelah saya perhatikan dan saya unggah terdapat banyak hal yang meragukan dari video yang sempat beredar di Youtube," kata Roy Suryo

Analisis tersebut, katanya telah dilakukan dengan cara-cara yang ilmiah sehingga dapat disimpulkan bahwa kebenaran adanya kekerasan yang dilakukan prajurit TNI melalui Youtube tersebut sangat meragukan. "Memang yang melakukan tindak kekerasan menggunakan baju loreng seperti halnya anggota TNI. Tapi dari hasil analisis saya, banyak hal yang sangat meragukan sehingga kebenarannya patut dipertanyakan," katanya.

Bukan kali ini saja, Roy bermasalah dengan analisa berikut sepak terjangnya, khususnya untuk video yang bermuatan sensitif semisal kasus video porno Ariel-Luna Maya, dirinya pernah mengirim SMS kepada Luna Maya yang berisi ajakan untuk merekonstruksi cerita sedemikian rupa dengan membuat pernyataan bahwa video tersebut adalah palsu.

Gayung tak bersambut, SMS tak ditanggapi Luna, dan tak lama kemudian Roy membeberkan bahwa video yang hingga kini tak kunjung selesai pengusutannya adalah 100 persen asli,  juga menyebutkan bahwa kasus ini melibatkan banyak orang, termasuk Wakil Presiden Boediono, sejumlah menteri, pemuka agama, dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Dirinya juga merasa mengalami upaya pembunuhan karakter yang dilakukan secara sistematis, terkait beredarnya foto dan rekaman dirinya saat ”ngupil” dan berteriak ”huuu...” dalam Rapat Paripurna DPR untuk kasus Bank Century, awal Maret lalu, hingga pengaduannya yang menuai protes dan dinilai berlebihan dari banyak pihak karena mengadukan Ruby Alamsyah ke KPI untuk tayangan Metro TV yang berisi pemaparan Ruby Alamsyah seputar modus pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) dan cara-cara untuk menghindarinya.

Video penganiayaan terhadap warga Papua berdurasi empat menit dan 47 detik tersebut beredar di situs Youtube selama sehari hingga Senin siang (18/10). Kini video tersebut dicabut dan muncul dalam versi satu menit.


 

 

 

Sumber : Jawaban.com/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami