Proyek MRT Dibangun dengan Alat Canggih Ini

Nasional / 19 October 2010

Kalangan Sendiri

Proyek MRT Dibangun dengan Alat Canggih Ini

Lois Official Writer
3886

Pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Indonesia akan menggunakan teknologi canggih. Alat yang digunakan khusus untuk pembangunan di bawah tanah ini bernama Tunnel Boring Machine (TBM). “Teknologi ini sudah diterapkan di berbagai negara seperti Singapura, Taiwan, Jepang, dan Eropa,” kata Direktur Fungsi Korporasi PT. MRT Jakarta Eddi Santosa kepada vivanews.

Cara kerja mesin ini cukup aman dan unik. Mesin ini merupakan semacam robot yang akan melakukan pengeboran, tapi selain itu, mesin ini juga melakukan penyemenan dan membeton dinding-dinding tempat TBM telah melakukan pengeboran sebelumnya.

Rencana pembangunan MRT akan dimulai dari koridor satu. Tahap pertama akan dibangun dari Lebak Bulus ke Bundaran HI yang panjangnya mencapai 15.5 kilometer. Di sepanjang lintasan itu akan dibangun 13 stasiun perhentian. Tujuh stasiun antara Lebak Bulus dan Blok M berada di permukaan tanah. Enam sisanya, dari Al Azhar hingga Bundaran Hotel Indonesia, berada di bawah tanah.

Menurut Presiden Direktur PT. MRT Jakarta Tribudi Rahardjo, untuk pembuatannya akan dipakai dua lubang. Nantinya, dua lubang dari lokasi berbeda akan bertemu saat mesin TBM menyelesaikan pengeboran. “Untuk jarak dari permukaan tanah ke lubang pertama minimal 6.6 meter,” katanya.

Nantinya untuk membuat terowongan akan dibuka atau digali satu jalan, kemudian barulah TBM dimasukkan ke dalamnya. “Tentunya ini akan lebih efisien,” tukas Eddi Santosa. Kecepatan TBM yang didatangkan dari Jepang ini untuk melakukan pengeboran di tanah alluvial seperti Jakarta bisa mencapai 12 hingga 15 meter per hari.

MRT ini walaupun baru dapat dinikmati warga tahun 2016 mendatang, tapi keamanan dan kenyamanan sudah dipersiapkan lebih dahulu. Persiapan meliputi bangunan yang tahan gempa, persoalan banjir dan tanah lembek tidak mengganggu, begitu juga dengan ancaman terorisme. Proyek ini menghabiskan dana sekitar Rp 14 triliun dan dapat mengangkut sekitar 220 ribu penumpang setiap harinya.

Selain bisa melakukan pengeboran, penyemenan, dan membeton, TBM secara efisien juga dapat mencapai hasil yang lumayan besar. Dalam satu hari, dapat mengebor sekitar sepanjang Lebak Bulus ke Bundaran HI. Diharapkan, MRT merupakan jalan keluar yang efektif untuk menghadapi kemacetan di Jakarta.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami