Jangan Katakan 7 Hal Ini Kepada Anak Anda

Parenting / 11 October 2010

Kalangan Sendiri

Jangan Katakan 7 Hal Ini Kepada Anak Anda

Lestari99 Official Writer
3663

Setiap kita tahu setiap kata yang sudah terucap dari bibir Anda tak dapat ditarik kembali. Sekali Anda mengucapkan sesuatu yang negatif, hal itu akan tinggal permanen dan kerusakan emosi pun dimulai. Seringkali mereka yang Anda lukai dengan cara yang paling buruk dan membuat mereka menangis dengan hati yang hancur adalah anak-anak Anda sendiri. Dengan meremehkan dan mengkritik sang buah hati, Anda tidak hanya merusak harga diri dan gambar diri mereka, namun Anda juga mengajarkan mereka untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain. Berikut adalah 7 hal yang JANGAN PERNAH Anda katakan kepada anak-anak Anda.

1. Kamu ini kenapa sih?

Jenis pertanyaan seperti ini akan terus terngiang-ngiang di kepala anak Anda dan membentuk pola pikir yang menyalahkan diri sendiri. Apakah Anda menyindir bahwa Anda bisa melakukannya dengan lebih baik? Semua orang membuat kesalahan dan melakukan sesuatu yang salah, tapi tidak berarti hal itu membenarkan perlakuan Anda dan membuat mereka merasa tidak berharga karena hal itu. Bayangkan bagaimana perasaan Anda jika ada seseorang yang mengatakan hal itu kepada Anda!

2. Karena mama (papa) bilang begitu!

Ketika Anda meminta anak Anda untuk melakukan sesuatu dan ia bertanya kenapa, jangan pernah menjawabnya dengan, “Karena mama (papa) bilang begitu!” Ada alasan untuk segala sesuatu, dan pastikan Anda menjelaskan alasannya kepada sang buah hati. Jika Anda dapat bersabar dan meluangkan waktu bersama anak-anak Anda untuk menjelaskan banyak hal kepada mereka, kemungkinan mereka akan lebih bersemangat untuk melakukan apa yang Anda minta dan kecil kemungkinannya mereka akan membalikkan punggung dan melakukan apa yang Anda larang. Lagipula, perkataan seperti ini hanya akan membuat Anda tampak seperti seorang tirani yang tidak peduli dengan perasaan orang lain.

3. Kenapa kamu tidak bisa seperti kakak / adikmu?

Setiap kita adalah individual yang unik, dengan kekuatan dan kelemahan kita sendiri. Ketika Anda mengucapkan kalimat seperti ini kepada anak Anda, yang Anda lakukan sebenarnya justru sedang mengurangi kemampuannya untuk melihat diri mereka sebagai pribadi yang sama bernilainya dengan saudara kandungnya yang lain. Anda bahkan dapat menaruh perasaan dendam dan kemarahan dalam hati anak Anda terhadap saudara-saudaranya! Anda harus menghargai anak-anak Anda pribadi lepas pribadi tanpa membandingkan mereka satu sama lain.

4. Kok begini saja tidak bisa? Ini kan sangat gampang...

Setiap anak memiliki langkah dan metode yang berbeda dalam belajar. Ada anak yang dapat belajar dan mengingat hanya dengan melihat, ada anak yang perlu mendengarnya, ada juga yang membutuhkan praktek langsung agar dapat memahami suatu hal! Semua keberagaman ini dapat ditemukan di dalam satu keluarga. Sangat penting untuk memahami bahwa ada juga anak-anak yang berjuang dengan disleksia. Jika anak Anda tidak dapat memahami sesuatu dengan cepat seperti yang Anda pikirkan ia harus, tidak perlu bagi Anda membuanya merasa bodoh. Sebaliknya, terus motivasi dan dorong anak Anda untuk menjadi lebih baik. Sedikit kesabaran diperlukan selama pendampingan ini!

5. Ketika orangtua salah, orangtua tetap benar.

Benarkah? Karena jika Anda adalah orangtua yang sempurna, tulislah sebuah buku dan bagikan rahasia Anda! Anak-anak Anda sudah melihat kesalahan Anda; mereka tinggal bersama dengan Anda dan berada di sekitar Anda setiap hari. Sangat perlu bagi Anda sebagai orangtua untuk menunjukkan semangat minta maaf sehingga anak-anak Anda akan belajar bagaimana menangani situasi ketika mereka melakukan kesalahan. Selalu berasumsi bahwa Anda benar justru akan mengajari anak-anak Anda untuk memiliki sikap semacam itu, dan hal itu nantinya tidak akan menjadi aset yang berharga dalam perjalanan hidup mereka. Terutama jika mereka menjadi seorang pemimpin dari sebuah tim, bisnis atau organisasi di masa mendatang.

6. Kalau semua orang terjun ke jurang, memangnya kamu bakalan ikut terjun juga?

Pernyataan ini pada dasarnya adalah pernyataan yang benar-benar bodoh untuk diutarakan. Jika anak Anda menggunakan alasan, “Tapi semua orang melakukan hal itu”, maka jangan membalasnya dengan pernyataan ini. Luangkan waktu untuk menjelaskan kepada anak Anda kenapa Anda merasa hal itu bukanlah suatu hal yang tepat untuk dilakukan atau malah berbahaya. Buatlah hal ini menjadi jelas bagi anak Anda. Komunikasi yang baik akan meningkatkan pemahaman anak Anda terhadap masalah ini bahkan jika dia belum setuju dengan Anda. Selalu ada keinginan di dalam diri anak Anda untuk menyesuaikan diri dan menjadi bagian dalam kelompok pergaulannya, jadi Anda bisa membicarakan hal ini dengan anak Anda untuk beberapa kompromi yang tidak melanggar hal-hal mendasar yang Anda yakini. Cobalah untuk memahami anak Anda, dan merekapun akan melakukan hal yang sama kepada Anda!

7. Tunggu saja sampai papa pulang!

Ancaman semacam ini tidak akan menghasilkan apa-apa selain menimbulkan konflik antara Anda dan suami Anda. Ketika suami Anda pulang kerja dan dalam kondisi lelah dan stres dan bahkan tidak mengetahui apa yang terjadi sampai ia harus menghukum sang buah hati saat tiba di rumah. Padahal seringkali, anak-anak kecil sudah lupa kesalahan mereka di hari itu ketika sore menjelang. Lakukan pendisiplinan terhadap perilaku buruk anak Anda saat itu juga, dan mereka akan melihat Anda sebagai sosok yang disiplin sama seperti ayah mereka, dan mereka tidak akan melalukan ancaman Anda begitu saja sambil melemahkan otoritas Anda jika Anda selalu mengalihkan tanggungjawab atas perilaku buruk sang buah hati terhadap pasangan Anda.

Ketika anak-anak membuat Anda kehilangan kesabaran di akhir hari yang melelahkan, dengan mudahnya Anda dapat terpancing untuk melontarkan perkataan-perkataan yang tidak berarti. Cobalah untuk mengontrol emosi Anda dan ingat bahwa apa yang Anda katakan memiliki efek yang permanen. Anak-anak Anda adalah manusia juga, tak peduli seberapa kecil mereka, dan terkadang mereka memiliki perasaan yang lebih rapuh dari Anda. Belajarlah untuk mengelola dan bukannya meruntuhkan hubungan Anda dengan sang buah hati dan merekapun akan menjadi anak-anak yang lebih baik pada akhirnya!

Sumber : allwomenstalk
Halaman :
1

Ikuti Kami