Kapolri : 31 Anggota Jaringan Teroris Ditangkap

Nasional / 7 October 2010

Kalangan Sendiri

Kapolri : 31 Anggota Jaringan Teroris Ditangkap

Lois Official Writer
2590

Kasus Hamparan Perak yang terjadi beberapa waktu yang lalu, sekarang sudah mempunyai perkembangan baru. Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan bahwa pihak kepolisian telah berhasil menangkap 31 anggota kawanan perampok bersenjata tersebut. “Sepuluh di antaranya tewas ditembak,” kata Kapolri dalam acara penyerahan santunan untuk keluarga empat anggota Polri yang tewas dalam perampokan CIMB Niaga dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak di Mapolda Sumatera Utara di Medan, Rabu (6/10).

Sebenarnya, pihaknya sangat ingin menangkap kawanan perampok bersenjata itu dalam keadaan hidup, namun di lapangan, pihaknya mengalami kesulitan karena kawanan perampok bersenjata melakukan perlawanan karena menganggap kematian mereka adalah syahid. “Mereka terjebak jihad yang keliru karena menganggap darah kita halal,” kata Polri.

Kapolri mengatakan, dari penyelidikan yang dilakukan, diketahui ada sekitar 50 anggota jaringan teroris di Sumut yang pernah menjalani latihan paramiliter. Meski telah menangkap sebanyak 31 orang yang 10 di antaranya tewas tertembak, tapi pihaknya masih melakukan pengejaran karena masih ada yang berkeliaran.

Dari pengungkapan kasus yang telah dilakukan, diketahui mereka telah membeli 10 senjata panjang jenis AK untuk digunakan di Kota Medan dan sekitarnya. Informasi itu diketahui dari pengembangan kasus setelah ditembaknya salah satu anggota jaringan itu yakni Maulana di Cawang, Jakarta Timur pada Mei 2010. Ada juga Imran di Cikampek serta Hasbi di Indramayu, dan Udin di Sragen Jawa Tengah. Empat kawanan teroris yang disebutkan itu diketahui adanya pembelian senjata dilakukan oleh Iwan, yang kini masih DPO.

Dari penyergapan dan penangkapan yang dilakukan selama ini, pihaknya telah mengamankan sejumlah senjata yang dimiliki jaringan tersebut seperti empat pucuk AK-56, tiga pucuk FN, ratusan amunisi, termasuk peluru jenis MK-3. “Itu berbahaya karena mereka memiliki senjata MK-3,” kata Kapolri menjelaskan.

Sumber : yahoo/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami