Kronologi Presiden SBY Sampai Dituntut Wattilete / RMS

Nasional / 6 October 2010

Kalangan Sendiri

Kronologi Presiden SBY Sampai Dituntut Wattilete / RMS

Lois Official Writer
4829

Kemarin (5/10) Presiden membatalkan kunjungannya ke Belanda karena adanya kasus yang menyangkut keamanannya di sana. Adalah kelompok RMS (Republik Maluku Selatan) yang menggugat presiden agar ditahan oleh pengadilan Belanda.

Tuntutan RMS di Pengadilan Den Haag itu adalah berisi desakan agar Balkenende, Perdana Menteri Belanda ‘memaksa’ Presiden SBY berdialog dengan RMS. Selain itu, mereka juga meminta agar Indonesia menghormati HAM. Yang tidak kalah penting, jika dialog berlangsung, mereka akan menanyakan dimana makam presiden pertama RMS, Soumakil yang dieksekusi Soeharto tahun 1966 itu.

Tuntutan kedua, RMS meminta agar pengadilan Den Haag memerintahkan penangkapan dan pemeriksaan presiden RI di pengadilan. Ini penting karena sebagai pemimpin tertinggi Indonesia, Yudhoyono bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Maluku.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Belanda menjamin imunitas dan keamanan Presiden SBY selama mengunjungi Belanda. Jaminan tersebut diberikan menyusul pernyataan Presiden Republik Maluku Selatan (RMS) John Wattilete yang menuntut penahanan Yudhoyono. “Ditegaskan oleh Pemerintah Belanda bahwa dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda, Presiden RI akan mendapatkan imunitas dan pengamanan penuh,” tulis juru bicara Presiden untuk Urusan Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam pesan yang diterima Tempo, Minggu (3/10).

John Wattilete adalah Presiden Republik Malu Selatan di pengasingan (Belanda). “Sebenarnya kami sudah menunggu dia (SBY) sehingga kami bisa berhadapan langsung dan mempertanyakan kekerasan HAM yang dilakukan,” kata John Wattilete, kemarin (5/10). Siapakah John Wattilete ini, yang berupaya merongrong wibawa dan kepemimpinan Yudhoyono melalui gerakannya di negeri Kincir Angin itu?

John Wattilete lahir di Belanda tahun 1954 dan merupakan generasi kedua RMS di negeri itu. Ibunya adalah orang Belanda dan ayahnya berasal dari Maluku Selatan. Pada tahun 1983, dia lulus dari Universitas Nijmegen. Sehari-hari dia berprofesi sebagai pengacara di Belanda.

Era 90-an, dia masuk organisasi pemuda Maluku di Belanda. Tak lama setelah bergabung, tahun 1995 dia diangkat menjadi Menteri Urusan Umum di kabinet RMS. April 2003, dia menjabat sebagai Perdana Menteri menggantikan Pieter Thenu, merangkap Wakil Presiden RMS. April 2009, dia dipercaya sebagai pucuk pimpinan RMS menggantikan posisi Presiden Frans Tutuhatunewa. Pelantikannya seabgai Presiden RMS pertama yang lahir di Belanda digelar pada tanggal 17 April 2010.

John Wattilete pernah dua kali ke Indonesia. Tahun 1999, dia ke Tanah Air bersama pendeta Otto Matulessy, delegasi RMS, bertemu dengan Presiden BJ Habibie. Saat berada di Indonesia, dia menggelar pembicaraan dengan Presiden Abdurrahman Wahid membahas konflik kekerasan menyangkut SARA di Maluku. Sejumlah kalangan di Indonesia mensinyalir RMS saat itu berupaya memperkeruh situasi di Maluku dengan memanfaatkan situasi yang sedang bergejolak di wilayah itu.

Sumber : tempointeraktif/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami