Iran Kena Sanksi Atas Pelanggaran HAM

Internasional / 1 October 2010

Kalangan Sendiri

Iran Kena Sanksi Atas Pelanggaran HAM

Lestari99 Official Writer
3774

Kelompok HAM dan kebebasan beragama memuji Presiden Barack Obama karena menandatangani sebuah perintah eksekutif pada hari Rabu untuk memberikan sanksi pada delapan pejabat Iran yang bertanggungjawab terhadap pelanggaran berat HAM.

Ini adalah pertama kalinya pemerintahan Obama memberlakukan sanksi terhadap Iran atas pelanggaran HAM.

“Kita harus mengirim pesan yang jelas kepada pemerintah Iran bahwa masyarakat internasional tidak bisa mentoleransi impunitas lanjutan terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan beragama,” ujar Leonard Leo, Ketua dari U.S. Commision on International Religious Freedom (USCIRF), sebuah komisi pemerintahan federal bipartisan, dalam pernyataannya.

Leo mencatat pada bulan Mei USCIRF telah merekomendasikan kepada pemerintahan AS untuk mengambil tindakan seperti yang Obama lakukan saat ini. Enam dari delapan nama yang dilist oleh pemerintahan Obama dalam daftar sanksi merupakan nama yang sama yang telah diidentifikasi USCIRF pada bulan Mei lalu dan dianggap bertanggungjawab atas pelanggaran kebebasan beragama yang mengerikan di Iran.

Para pejabat Iran yang masuk daftar juga meliputi Komandan Korps Pengawal Revolusi Iran, yang diduga bertanggungjawab atas pelanggaran hak asasi manusia termasuk kekerasan selama sengketa pemilu presiden 2009, penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, pembunuhan dan pemerkosaan.

Di bawah sanksi AS, para pejabat Iran akan dilarang melakukan perjalanan ke AS, melakukan bisnis dengan perusahaan AS, dan aset mereka di AS dibekukan.

Meskipun dampak langsung dari sanksi AS akan menjadi minimal, tindakan ini diharapkan menjadi pemicu sanksi Eropa yang serupa untuk melawan para pejabat Iran. Sanksi HAM bersama ini ditambah dengan sanksi nuklir yang terkait sebelumnya diharapkan dapat mengintensifkan tekanan terhadap Iran.

“Dalam menandatangani perintah eksekutif, Presiden mengirimkan pesan bahwa Amerika Serikat berdiri untuk hak-hak universal semua orang,” ujar Menlu AS Hillary Clinton dalam pengumumannya Rabu lalu. “Dan seperti yang dikatakan Presiden Obama di PBB minggu lalu, kami akan memanggil mereka yang menekan ide-ide kami. Kami akan menyuarakan suara merekayang tak dapat bersuara, dan kami akan menahan pemerintahan yang penuh dengan kekerasan dan tanggung jawab individu atas tindakan mereka.”

Menteri Keuangan Timothy Geithner mencatat bahwa target sanksi tersebut “sangat efektif” tanpa menyakiti warga sipil Iran.

Selama lebih dari 30 tahun, rezim garis keras Islam di Iran telah terlibat dalam pelangaran serius terhadap hak asasi manusia. Pemerintah memiliki catatan buruk terhadap kebebasan beragama, secara berkesinambungan menindas agama minoritas, termasuk Kristen, Islam Sufi dan Baha’is.

Pada tahun lalu, puluhan orang yang berpindah keyakinan dari Muslim ke Kristen telah ditangkap dan bahkan disiksa oleh pemerintah Iran karena iman baru mereka. Beberapa gereja juga telah dipaksa untuk ditutup selama setahun terakhir.

Iran berada di peringkat 2 sebagai negara penganiaya umat Kristen terburuk, setelah Korea Utara, menurut daftar yang dikeluarkan oleh Open Doors. Dan semenjak tahun 1999, USCIRF telah merekomendasikan Departemen Luar Negeri untuk menunjuk Iran sebagai “negara yang harus diperhatikan secara khusus” berkenaan dengan pelanggarannya yang sistematis, berkelanjutan dan mengerikan terhadap kebebasan beragama.

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami