NU Siap Debat Dengan Pemimpin Teroris

Internasional / 30 September 2010

Kalangan Sendiri

NU Siap Debat Dengan Pemimpin Teroris

daniel.tanamal Official Writer
3269

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Agil Siradj mengatakan pihaknya siap berdebat dengan pemimpin teroris dalam menginterpretasi ajaran Islam dalam upaya membantu pemerintah memerangi terorisme. "Selama ini cara mengatasi mereka hanya dengan polisi. Jadi yang kita inginkan, supaya mereka pun cara berpikirnya berubah, bukan hanya takut pada polisi atau takut ditindak. Tapi berfikir, bisa berubah..begitu," jelas Siradj kepada BBCIndonesia.com Rabu (29/9).

Selanjutnya Siradj mengatakan perubahan yang dia maksud adalah pada pemahaman agama. "Supaya mereka
ngerti betul bahwa Islam itu bertentangan dengan kekerasan atau sebaliknya kekerasan itu bertentangan dengan agama dan dalam Al Quran disebut tidak boleh ada kekerasan dalam agama. Dibalik juga bisa, dalam agama tidak boleh ada kekerasan."

Akar terorisme
Siradj mengakui bahwa memang ada banyak faktor yang membuat seseorang menjadi teroris, termasuk kesalahpahaman akan ajaran agama, kemiskinan dan mungkin juga balas dendam. "Memang faktor orang menjadi teroris banyak tetapi minimal dari pihak saya, pihak NU siap untuk berdebat dari sisi pemahaman agama. Jadi tidak benar yang semua mereka lakukan itu adalah jihad, tidak benar kalau itu merupakan perintah agama. Tidak benar itu akan membesarkan nama Islam, justru sebaliknya itu justru memperburuk, mencoreng nama Islam dan itu bukan jihad. Itu konyol," tegas Siradj.


Said Agil Siradj yang merupakan Ketua PBNU yang baru terpilih tahun ini dalam Muktamar di Makassar mengemukakan bahwa saat ini ada sekitar 150-an narapidana kasus terorisme yang mendekam dalam beberapa Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia.

Dirinya mengatakan ingin menemui mereka yang sedang menjalani hukuman dan yang sedang dibina oleh polisi. "Supaya mereka berhenti melakukan itu (kegiatan terorisme) bukan karena takut dihukum tapi karena betul-betul merasa mereka itu salah dan Islam yang benar adalah yang membawa rahmat dan membawa misi perdamaian."

Siradj mengakui selama ini NU belum pernah diajak oleh aparat kepolisian untuk duduk bersama menentukan strategi memerangi ideologi kekerasan. Dia juga mengaku belum pernah diajak untuk menemui para narapidana kasus terorisme. Tawaran ini menurut Siradj berangkat dari keprihatiannya melihat kekerasan atas nama agama yang masih terus terjadi di Indonesia.

Dialog juga bermusyawarah adalah metode efektif dalam membedah setiap ajaran dan pemahaman keagamaan secara proporsional dan kontekstual, agar setiap masyarakat bisa secara jelas memaknai agama yang dianutnya. Diharapkan juga kita sebagai umat percaya yang mengimani kasih sebagai jawaban hidup dapat memberi ruang solusi terhadap umat lain, agar cakrawala berpikir mereka dapat lebih terbuka memahaminya.

Sumber : BBCIndonesia.com/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami