Tarakan Memanas, 5 Orang Tewas

Nasional / 29 September 2010

Kalangan Sendiri

Tarakan Memanas, 5 Orang Tewas

daniel.tanamal Official Writer
3784

Sudah lima orang tewas dalam bentrokan antarwarga di Kota Tarakan, Kalimantan Timur. Jajaran Polri yang dibantu TNI sedang berusaha mengendalikan kedua kelompok masyarakat yang sedang bertikai itu.

Sumber di kepolisian menyebutkan, korban tewas itu bertambah pada bentrokan yang berlangsung sejak Selasa malam hingga Rabu pagi. "Pada bentrokan yang berlangsung Selasa hingga Rabu dini hari tadi, empat orang tewas dari kedua kelompok yang bertikai itu. Jadi, jumlah seluruh korban pada bentrokan ini sejak mulai pecah pada Minggu malam sudah lima orang," ungkap salah seorang personel Polres Tarakan yang tidak ingin disebutkan namanya saat dihubungi dari Samarinda, Rabu (29/9/2010).

Hingga Selasa pagi, kedua kelompok yang bertikai terus terlibat bentrokan di beberapa sudut Kota Tarakan. Bahkan, menurut beberapa warga, bentrokan semakin meluas hingga ke dalam kota dan mengakibatkan ribuan warga Tarakan, Kalimantan Timur, mengungsi akibat khawatir terkena dampak bentrokan yang terjadi pada Selasa malam. Pengungsi terkonsentrasi di empat titik tempat pengungsian, yakni di markas Batalyon Infantri 163/Raja Alam, Kantor Polres Tarakan, Pangkalan AL Tarakan, dan Markas Kodim 0907/Tarakan. Jumlah pengungsi di setiap lokasi antara 1.500 dan 3.000 jiwa.

Awal pertikaian

Sebagaimana diberitakan, Senin lalu terjadi bentrokan dan kerusuhan di kota tersebut. Bentrokan melibatkan warga setempat dan warga pendatang. Bentrokan dipicu kematian seorang tokoh adat yang juga imam masjid bernama Abdullah (45), Minggu malam. Abdullah meninggal dunia akibat menderita banyak luka tusukan setelah berupaya melerai perkelahian yang melibatkan anaknya. Kepolisian Resor Kota Tarakan kemarin menyatakan telah menahan tiga tersangka penganiayaan/pengeroyokan Abdullah, yaitu Br (20), Aa (16), dan Ln (20).

Penangkapan ketiga tersangka itu terdengar oleh massa yang prihatin dan mendukung pihak korban. Mereka kemudian mendatangi Kantor Polresta Tarakan pukul 14.00 dan menuntut agar tersangka diserahkan kepada mereka. Bentrokan meluas di antara dua kubu yang bertikai.

Kepala Kepolisian RI Jendral Bambang Hendarso Danuri mengimbau tokoh-tokoh adat di Tarakan, Kalimantan Timur, untuk menahan diri agar kerusuhan warga yang terjadi di sana tidak semakin memanas. "Beberapa tokoh adat di sana agar masing-masing bisa menahan diri karena sesama warga, sesama sahabat warga bagsa tentunya tidak perlu ada kekerasan. Kita selalu ada tindakan agar tidak ada kekerasan lagi, agar meredam," ujar Kapolri di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Siang tadi. Bambang juga mengimbau agar wilayah kalimantan lainnya seperti kalimantan Selatan, Barat, Tengah tidak terprovokasi.

 

 

Sumber : kompas.com/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami