Memberitakan Kasih Di Tengah Ancaman Teroris

Internasional / 29 September 2010

Kalangan Sendiri

Memberitakan Kasih Di Tengah Ancaman Teroris

Lestari99 Official Writer
3015

Lebih dari 80.000 orang mendengarkan khotbah Andrew Palau di Kampala, Uganda, pada akhir pekan lalu meskipun di tengah pengawasan pihak keamanan yang ketat dan kekuatiran akan adanya serangan teroris.

Love Kampala Festival diadakan selama dua hari di lapangan terbang Kota Kololo setelah pemerintah setempat mengerahkan anggota keamanannya di tengah ancaman teroris.

Hanya seminggu sebelum festival, seorang pria Somalia ditangkap atas dugaan teroris dalam sebuah penerbangan pesawat Uganda yang juga membawa tujuh anggota tim Palau. Ancaman terbaru ini terjadi setelah serangan fatal di Kampala pada bulan Juli lalu, ketika kelompok teroris Somalia yang terhubung dengan jaringan al-Qaeda, al-Shahab, meledakkan dua bom di ibukota dan menewaskan 76 orang.

Pihak berwenang menanggapi ancaman-ancaman terbaru ini dengan mengeluarkan pedoman baru bagi penyelenggaraan acara publik dengan memaksa seluruh peserta festival untuk melewati detektor logam sebelum diizinkan masuk ke lapangan.

Di tengah langkah-langkah tambahan yang ditempuh pihak keamanan, suasana festival berubah ketika Palau (44), yang juga merupakan anak dari penginjil legendaris Luis Palau, menceritakan bagaimana ia pernah tergantung pada alkohol, obat-obatan dan pergaulan bebas sebelum diselamatkan oleh Yesus.

“Tuhan mengasihi Uganda dan Tuhan mengasihi Anda,” ujarnya. Tuhan ingin agar Anda tahu bahwa Anda dapat mengalami kebebasan sejati melalui anak-Nya Yesus Kristus.”

Selama kunjungannya ke Uganda, Palau yang juga ditarik sebagai anggota parlemen mengunjungi sekolah-sekolah setempat, penjara-penjara dan daerah kumuh.

Sebuah daerah kumuh yang ia kunjungi adalah tempat tinggal bagi lebih dari 8.000 orang, memdapatkan fasilitas toilet untuk pertama kalinya dari tim festival.

Mantan Komandan Angkatan Darat Uganda sekaligus penasehat Presiden, Jenderal Elly Tumwine, memberikan kontribusi dalam festival ini dengan menulis lagu pembukaan, “God Loves Kampala”.

Tumwine memuji pesan positif yang disampaikan dalam festival tersebut dan mengatakan hal itu menunjukkan bahwa Uganda bersemangat menyambut masa depan mereka dan tidak akan membiarkan rasa takut untuk menang.

Tumwine berkata, “Dimana ada terang, kegelapan pergi. Di mana ada kasih, ketakutan hilang. Dimana ada harapan, rasa putus asa lenyap.”

Di festival tersebut juga tampil artis Kristen populer Nicole C Mullen dan Dave Lubben, Jamaican reggae dan penyanyi gospel Papa San, artis Uganda Wilson Bugembe dan Beth Mugisha, dan African Children’s Choir.

Sebuah ‘season layanan’ diadakan sebelum acara berlangsung dimana gereja-gereja lokal terlibat dalam aksi sosial termasuk membuka klinik medis, mendistribusikan makanan, proyek air bersih dan renovasi lingkungan.

Festival ini yang juga disiarkan secara langsung di 30 negara Afrika, dipuji oleh Uskup Agung Uganda Henry Orombi, yang mengatakan bahwa festival ini telah membantu memperkuat persatuan lebih dari 1.000 gereja yang telah mengambil bagian.

Dr Tim Robnett, Wakil Presiden dari Luis Palau Alliance Ministries, mengatakan bahwa festival ini telah berjalan dengan sangat sukses.

“Festival ini telah mencapai tujuannya untuk mengembangkan tingkat baru dari kepercayaan dan kolaborasi di antara gereja-gereja yang akan mengarah pada kampanye penginjilan lokal dan juga pertumbuhan gereja masa depan,” ujarnya.

“Sejak awal tujuan kami adalah menciptakan jaringan yang berkelanjutan di antara gereja. Para pemimpin pemerintahan dan juga pengusaha bersedia bekerja sama sehingga dapat memenuhi kebutuhan rohani dan juga kebutuhan fisik dari daerah ini.”

Sumber : christiantoday
Halaman :
1

Ikuti Kami