10 Alasan Tidak Melakukan Seks Di Luar Nikah (2)

Marriage / 28 September 2010

Kalangan Sendiri

10 Alasan Tidak Melakukan Seks Di Luar Nikah (2)

Lestari99 Official Writer
5642

Setelah mengungkapkan 5 alasan untuk tidak melakukan seks di luar nikah, berikut adalah alasan kuat lainnya yang harus Anda pahami:

6. Kita Akan Menunjukkan Kepedulian Kita Terhadap Kesejahteraan Pasangan Kita

Jika kita meletakkan kebutuhan pasangan kita di atas kebutuhan kita sendiri dan mempertimbangkan kesejahteraan rohani pasangan kita, maka kita akan ‘dipaksa’ menunggu untuk seks. Sama seperti Tuhan, kita juga menginginkan yang terbaik untuk pasangan kita.

Efesus 5:2, dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

Filipi 2:3, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

7. Menunggu Adalah Ujian Dari Cinta Sejati

Kasih itu sabar, hanya sesederhana itu. Kita dapat mengetahui ketulusan cinta pasangan kita melalui keinginan mereka, yang bisa menjadi kekurangan mereka, untuk menunggu seks sampai menikah.

1 Korintus 13:4-5, Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

8. Kita Tidak Perlu Menghadapi Konsekuensi Negatif

Selalu ada konsekuensi untuk setiap dosa yang kita lakukan. Beberapa efek dari dosa bisa sangat merusak. Kehamilan yang tidak diinginkan, keputusan untuk aborsi atau menitipkan anak untuk diadopsi, rusaknya hubungan dengan keluarga dan juga teman-teman – ini hanyalah beberapa efek dari hasil yang mungkin kita hadapi ketika kita memilih untuk melakukan hubungan seks di luar nikah. Kita harus mempertimbangkan sungguh-sungguh efek snowball (bola salju yang semakin membesar) dari dosa. Dan bagaimana jika hubungan ini pada akhirnya justru harus berakhir? Ibrani 12:1 menunjukkan bahwa dosa menjadi penghalang dalam hidup kita dan dapat menarik kita untuk terlibat di dalam dosa dengan mudahnya. Hidup kita akan jauh lebih baik bila kita menghindari konsekuensi negatif ini.

Ibrani 12:1, Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

9. Kita Akan Menjaga Kesaksian Kita Sebagai Orang Kristen Tetap Utuh

Kita tidak akan dapat menjadi teladan yang baik sebagai anak Tuhan ketika kita tidak taat kepada-Nya.

1 Timotius 4:12, Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Dalam Matius 5:13, Yesus membandingkan pengikut-Nya sebagai “garam” dan “terang” ketika kita menjadi wakil-Nya di dunia ini. Ketika kita tidak lagi memacarkan terang Kristus, ketika kita kehilangan kesaksian Kekristenan kita, kita tidak lagi menjadi “asin”. Dengan kata lain, kita menjadi hambar dan tanpa rasa. Kita kehilangan kemampuan kita untuk menarik dunia kepada Kristus.

Lukas 14:34-35, Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

10. Kita Tidak Memutuskan Untuk Hidup Di bawah Standar Kehendak Tuhan Yang Sempurna

Ketika kita memilih untuk melakukan seks di luar nikah, kita memutuskan untuk hidup di bawah standar kehendak Tuhan yang sempurna – baik dalam hidup kita maupun hidup pasangan kita. Dan jika kita melakukannya, kita tidak pernah tahu bagaimana akhir dari keputusan kita ini. Mungkin saja kita akan berakhir dalam sebuah pernikahan yang menyedihkan.

Berikut ini adalah beberapa pertimbangan untuk dipikirkan: Jika pasangan Anda menginginkan seks sebelum menikah, pertimbangkan keinginan pasangan Anda ini sebagai tanda peringatan mengenai kondisi spiritual mereka. Jika Anda adalah pihak yang menginginkan seks sebelum nikah, pertimbangkan keingin Anda ini sebagai tanda peringatan dari kondisi rohani Anda sendiri.

Sumber : Christianity.about.com
Halaman :
1

Ikuti Kami