Buku Pelajaran Pro Islam Anti Kristen Menjadi Perdebatan Di Texas

Nasional / 23 September 2010

Kalangan Sendiri

Buku Pelajaran Pro Islam Anti Kristen Menjadi Perdebatan Di Texas

Lestari99 Official Writer
5264

Dewan Pendidikan Negara Texas menjadwalkan pertemuan untuk mencegah beredarnya buku pelajaran “pro Islam, anti Kristen” yang berjudul Resolution Friday.

Randy Rives, yang menulis buku tersebut, memasukkan materi dalam buku pelajaran sosial Texas masa lalu yang bias terhadap Islam – dengan menekankan materi pada keislaman daripada kekristenan dan memuji Islam sebagai “pembangun kekaisaran” serta mengkritik tentara salib sebagai “penyerang kekerasan”.

Tuduhan penting lainnya termasuk istilah kata salah yang menggunakan kata “dibersihkan” dalam beberapa buku teks untuk mendefinisikan jihad, yang dilaporkan bukan sebagai intoleransi agama dan agresi terhadap non-muslim, dan ‘pembersihan orang putih’ dalam budaya Islam.

“Ada masalah dalam buku tersebut. Ada beberapa hal yang menjadi bias dalam buku tersebut,” ujar anggota dewan Don McLeroy. “Kita perlu memberi perhatian pada hal itu.”

Menurut rancangan yang ada, State Board of Education (SBOE) dipanggil untuk menegakkan “nilai-nilai dasar demokrasi dan warisan nasional bangsa” dan untuk menolak “masa depan merugikan” dari buku pelajaran ilmu sosial yang memperlakukan agama-agama besar di dunia secara tidak merata atau dengan “mengutuk” satu sama lain.

Ketua SBOE Gail Lowe mengatakan ia telah menerima sekitar 30 surat dan email tentang resolutuon, dan dari semua surat serta email yang diterimanya hanya satu yang mendukung resolution.

Namun di tempat lain, resolution telah memicu reaksi keras yang menuduh buku tersebut telah menyebarkan informasi yang keliru dan mempromosikan intoleransi agama.

Dalam konferensi pers hari Senin lalu, kelompok antar agama di Austin, Texas, mengeluarkan surat terbuka yang ditandatangani oleh hampir 100 pemimpin agama yang meminta ke-15 anggota panel SBOE untuk menolak “inflamasi” dari resolution.

“Kami percaya resolution ini merupakan upaya terselubung untuk menghasilkan rasa takut dan mempromosikan intoleransi dalam beragama, seperti kepedihan yang bisa kita lihat di sejarah masa lalu, bahwa intoleransi seperti itu dapat dengan cepat mengarah kepada kekerasan,” tertulis dalam surat pernyataan tersebut. “Dan kami meminta Anda agar bentuk kefanatikan seperti itu tidak digunakan sebagai judul – dan juga dari buku pelajaran kami – di Texas.”

Beberapa dari para penandatangan surat terbuka tersebut termasuk Pendeta Larry Bethune, pendeta senior di University Babtist Church di Austin; Pendeta Bobbi Kaye Jones, pengawas dari United Methodist Church di distrik Austin, dan Rabbi Neil Blumofe dari Congregation Agudas Achim di Austin.

Penyelenggara konferensi pers, Texas Freedom Network – sebuah kelompok yang berusaha melindungi perlawanan terhadap hak keagamaan dalam isu-isu kebebasan beragama dan kebebasan individu – menelaah buku tersebut dan menuduh daftar isi dari resolusi ini mengabaikan buku-buku teks yang berfokus pada Kekristenan. Buku tersebut tidak membahas reformasi, pengaruh Kekristenan selama Renaissance, kekaisaran Romawi, dan reformasi gereja, di antara topik lain yang gagal diangkat resolution ini.

Kelompok ini juga menunjukkan bahwa buku teks yang dikutip oleh resolution tidak lagi digunakan di dalam kelas Texas dan tak terlihat lagi sejak tahun 2003. Namun pendukung resolution mengatakan mereka menggunakan buku-buku teks tua untuk mencari titik tengah dan mencegah buku-buku tersebut tidak dugunakan dalam kelas-kelas pelajaran Texas di masa depan.

Texas Freedom Network juga berpendapat bahwa analisis ini menunjukkan resolution didasarkan pada bukti yang “dangkal” dan “sangat menyesatkan”.

“Resolution ini merupakan contoh lain dimana anggota dewan melibatkan politik dibandingkan keahlian dan menolak untuk mempertimbangkan saran dari para sarjana yang nyata sebelum melakukan sesuatu yang provokatif dan memecah belah,” ujar jaringan tersebut, yang sangat menentang standar baru bagi kurikulum sekolah umum untuk program studi sosial yang disetujui awal tahun ini.

Kritik juga menyoroti draf resolusi Randy Rives yang tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya bahwa investor Timur Tengah dalam buku teks sekolah umum di Amerika adalah “oligopoli” dan akan mengarah kepada “perlakuan yang lebih diskriminatif terhadap agama”.

Rives khususnya, adalah mantan Ector (Odessa), dewan presiden dari distrik sekolah independen, dan tidak tergabung dalam Dewan Pendidikan Texas. Rives berusaha mendapat kursi utama di Republican namun kalah.

Kebiasan Muslim-Kristen dalam buku teks menjadi kontroversi terbaru yang melibatkan Dewan Pendidikan Texas. Pada bukan Mei, SBOE telah menyetujui program baru ilmu-ilmu sosial yang menekankan peran agama Kristen dalam masyarakat, pemerintah dan sejarah. Penentang overhaul itu berpendapat bahwa revisi telah mempromosikan ideologi agama dan politik, dengan menekankan bahwa orang Kristen konservatif adalah kekuatan di balik perubahan.

Debat mengenai buku pelajaran di Texas cenderung menarik perhatian nasional karena keputusan negara bagian tersebut akan berdampak pada Amerika secara keseluruhan. Texas merupakan pasar buku terbesar kedua di negara itu, setelah California.

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami