Sukses Setelah PHK Berkat Sedapnya Daging Se'i

Entrepreneurship / 23 September 2010

Kalangan Sendiri

Sukses Setelah PHK Berkat Sedapnya Daging Se'i

Puji Astuti Official Writer
4643

Mungkin nama daging se’i tidak begitu familiar bagi kita yang ada di pulau Jawa, namun daging se’i ini sangat populer di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ya, daging se’i dikenal sebagai masakan khas Kupang. Daging ini memiliki rasa yang khas karena dipanggang dengan kayu kosambi.

Ada seorang pria yang sukses hidupnya setelah di pecat dari jabatannya karena daging se’i. Pria tersebut adalah Albert Porsiana (48), sebelumnya dia menjabat sebagai direktur Hotel Marina Kupang, yang merupakan usaha keluarga besarnya. Namun karena terjadi konflik keluarga, Albert terpaksa menelan pil pahit pemecatan dirinya. Namun bersyukur ia dilahirkan dalam sebuah keluarga yang menanamkan jiwa kewirausahaan. Albert tidak menyerah dengan keadaannya, namun segera bangkit melongok usaha lain yang bisa dilakukannya.

Sewaktu itu ada dua usaha yang diminatinya, yaitu bisnis pembuatan tusuk gigi dari bambu dan daging sapi. Alasan Albert melirik kedua bisnis itu sangat kuat, di NTT bambu bertumbuh subur, bahkan tiap tahun seringkali tanaman bambu itu dibakar, namun sayangnya bisnis ini butuh modal besar. Akhirnya Albert memilih bisnis daging sapi.

Bagi saya, untuk menggeluti satu usaha harus dikuasai dulu ilmunya, baru bisa diterapkan. Saya mulai mendalami usaha bambu ataupun daging sapi lewat buku-buku. Ternyata, untuk bisnis daging sapi, modalnya tidak terlalu besar. Dari satu sapi mulai dari daging, kulit, tulang, lemak, dan isi perutnya bisa menjadi uang. Akhirnya saya memilih bisnis daging sapi," demikian ungkap Albert yang memulai usahanya di tahun 1995.

Diawal usahanya ia sempat kesulitan modal, namun berkat usulan seorang teman ia berhasil mendapatkan pinjaman dari bank sebesar Rp.35  juta. Pada tahap awal Albert mengolah dua ekor sapi, yang dagingnya dijadikan daging se’i. Sedangkan tulang, kepala, kulit, isi perut dan ekor masih bisa dijualnya.

Usaha Albert ini berkembang dengan pesat, dengan mengangkat bendera CV Aldia produknya menjadi oleh-oleh khas dari daerah Kupang. Bahkan kini, daging se’i buatannya juga diminati di pulau Jawa.

Kini setiap bulannya, Albert membutuhkan sekitar 160 ekor sapi, dan daging olahannya tidak berhenti pada daging se’i, namun juga bakso dan daging segar.

Albert optimis bahwa agroindustri sapi ini akan terus berkembang, namun ia berharap pemerintah daerah ikut ambil bagian dalam mengembangkannya, baik dikalangan peternak maupun petani.

Sumber : Kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami