Pendeta Terry Jones Diminta Bayar Rp 1,4 Miliar

Internasional / 22 September 2010

Kalangan Sendiri

Pendeta Terry Jones Diminta Bayar Rp 1,4 Miliar

daniel.tanamal Official Writer
5506

Pendeta Terry Jones (58) yang menganjurkan pembakaran Alquran bertepatan dengan peringatan 11 September lalu kini menghadapi masalah. Ia diharuskan membayar biaya pengamanan senilai 100 ribu poundsterling atau sekitar Rp 1,4 miliar.

Seperti diberitakan Daily Mail, pekan ini, saat Jones menyatakan akan membakar Alquran, lebih dari 200 polisi, tim SWAT, bersiaga di luar gereja Jones di kawasan Florida, Amerika Serikat (AS). Pengamanan itu tetap dilakukan meski Jones kemudian membatalkan rencana pembakaran Alquran yang dikutuk oleh Presiden Barak Obama hingga Tahta Suci Vatikan. Pihak pengamanan setempat menyatakan mereka akan mengirim tagihan pengamanan itu ke Jones.

Namun, Jones menolaknya. "Jika kami tahu ini akan terjadi maka kami akan menolak pengamanan itu," ujar Jones. Polisi lokal memasukkan tagihan 50 ribu poundsterling ( Rp 703 juta) dan sisanya dari kantor sheriff setempat.

Jones dan anggota dari Dove Outreach Church, Gainesville Florida, sebelumnya merencanakan pembakaran Alquran untuk peringatan serangan WTC yang memasuki tahun kesembilan. Kemungkinan tagihan ini akan membuat gerejanya bangkrut. Kini, lokasi perumahan di mana gereja tersebut dibangun kini sedang ditawarkan untuk dijual dan ia mengaku akan pindah ke Tampa.

Menurut Kordinator Nasional Gerakan Peduli Pluralisme yang sekaligus berperan sebagai pelaku seni, Damien Dematra, sosok Terry Jones begitu besar pengaruhnya kepada para kaum ekstrimis dan konservatif di AS. Damien yang memang sudah berusaha keras lewat berbagai diplomasi untuk mewujudkan pluralisme agama di Indonesia, bahkan dunia ini, menganggap bahwa isu pembakaran atau perobekan Al-Quran ini tidak hanya menyinggung Terry Jones sebagai individu, tapi juga dilihat dari sisi side effectnya.

"Jangan hanya dilihat bahwa ini Terry Jones saja. Tapi lihat dampaknya, akibat sosok Terry Jones yang bisa memprovokasi dan menginspirasi banyak orang.
Terry Jones ini memiliki pengekor-pengekor, kaum ekstrimis yang tidak jelas atau bisa dibilang ada gangguan kejiwaan," tambah Damien, yang beberapa bulan lalu pernah mengadakan Painting Exhibition 'Obama Anak Menteng' ini.

Dammien juga berharap ke depan jangan ada pihak yang terprovokasi oleh Terry Jones. "Jangan terprovokasi lagi lah dengan sosok Terry Jones itu, karena banyak orang lain yang ingin mencari popularitas di balik peristiwa ini," katanya lagi.

Pluralisme harus kita maknai dan yakini bersama sebagai jawaban dari segala perbedaan yang harus dikelola menjadi persatuan terutama harmonisasi kaum mayoritas juga minoritas.

Sumber : Tribun News/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami