Andrew Marin : Saya Minta Maaf Atas Nama Gereja

Internasional / 20 September 2010

Kalangan Sendiri

Andrew Marin : Saya Minta Maaf Atas Nama Gereja

Lois Official Writer
4122

Andrew Marin mencoba menjembatani jurang yang menganga dalam beberapa tahun belakangan ini. Jurang itu adalah jurang yang memisahkan antara Kristen konservatif dan para lesbian, gay, biseksual, dan orang yang berubah jenis kelaminnya. Visinya jelas dan komitmennya dalam. Dia dan istrinya membeli rumah kedua di Boystown III Chicago sebagai tempat para gay tersebut.

Marin sudah tinggal di Boystown selama 10 tahun. Daerah tersebut kebanyakan ditinggali oleh para gay, lesbian, biseksual, dan orang yang mengubah jenis kelaminnya. Bagi Marin, tinggal di tempat itu nyaman baginya, lepas dari pinggiran kota yang diidamkan oleh evangelis.

“Saya dibesarkan di lingkungan komunitas Alkitab yang sangat ketat yang bisa Anda temui,” jelasnya. “Saya dibesarkan dengan lurus, sangat kuno di tengah pinggiran kota Chicago.” Lalu Marin kemudian menjelaskan bagaimana dia bisa sampai berpikiran untuk mengubah haluan.

“Musim panas setelah tahun pertama saya di kuliah, tiga teman terbaik saya keluar dari hidup saya dalam tiga bulan berturut-turut,” katanya. “Dan itu mencabik-cabik dunia saya. Saya tidak tahu apa yang harus diperbuat.” Jadi yang dilakukan Marin adalah dia ‘lari’.

“Saya pikir gereja luar biasa dalam memberitahu kita apa yang harus kita pikirkan, rasakan, dan secara keagamaan mempercayai. Tapi tidak terlalu baik dalam menyediakan sebuah acuan untuk melaksanakannya,” katanya kepada CBN.

Pelaksanaan yang dilakukan secara nyata yaitu pindah ke jantung komunitas gay di Chicago. Rencananya, mendengarkan dengan rendah hati dan belajar. Hasilnya? Pendekatan gaya baru untuk hubungan Kristen konservatif dan para gays. “Harus ada sesuatu yang baru. Suara baru. Jalan baru yang mengatakan bahwa ada damai dan dialog serta hubungan yang produktif,” jelasnya.

Visinya agar evangelis gereja dapat menjadi jembatan dengan komunitas gay. Langkah pertama adalah dengan mengenali luka batin apa yang ada pada umat Kristen. “Ada banyak orang yang diusir dari kelompok mereka, ada yang diusir dari gereja, maupun banyak di antara keluarga mereka yang mengatakan kepada mereka, ‘Kami tidak mau berbicara denganmu lagi, pergi saja,’ ”kata Marin kemudian.

Itulah sebabnya Marin dan para sukarelawan dengan lembaga non profit “Marin Foundation” menghadiri Parade Gay Pride di Chicago setiap tahunnya. Tahun ini, mereka mengundang perhatian dengan menggunakan T-Shirt yang bertuliskan pesan singkat, “Saya Minta Maaf.” Pesan ini merupakan pesan dari para komunitas Kristen bagi para gay tersebut. “Saya minta maaf karena gereja telah menyakitimu,” kata Dr. Mark Yarhouse dari Universitas Regent, mengartikan pesan Marin.

Sumber : cbn/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami