Gereja India Dibakar Akibat Isu Pembakaran Qur'an

Nasional / 15 September 2010

Kalangan Sendiri

Gereja India Dibakar Akibat Isu Pembakaran Qur'an

Lestari99 Official Writer
10250

Sebuah gereja di India diserang pada hari Minggu malam setelah menyebar desas-desus terjadinya penodaan Al Qur’an di Amerika Serikat.

Meskipun Pastor Terry Jones di Florida telah membatalkan hari pembakaran Qur’an di hari Jumat dan menyerukan tidak adanya pembakaran Al Qur’an pada hari-hari berikutnya, namun berita yang tersebar di Malerkotla – satu-satunya kota berpenduduk mayoritas muslim di Punjabi – bahwa pembakaran Qur’an terus berjalan, dan membangkitkan kemarahan sejumlah massa.

Media setempat melaporkan massa bertambah dengan sangat cepat dan membakar perabotan milik Gereja Kalvari, satu-satunya gereja Kristen di kota tersebut, dan mencoba untuk menghancurkan bangunan yang tersisa pada minggu malam.

Dibutuhkan beberapa jam untuk memulihkan keadaan kota tersebut setelah polisi memanggil bala bantuan dari kota terdekat di Sangrur.

Serangan terhadap gereja ditanggapi pada hari Senin oleh Dubes AS untuk Republik India, Timothy J. Roemer, yang mengatakan ia kecewa atas laporan serangan di Punjabi dan juga di wilayah Kashmir yang berdekatan dengan Punjabi, dimana sebuah sekolah Kristen dilaporkan terbakar ketika demo kekerasan sedang berlangsung.

“Kami sangat mendukung pihak berwenang yang dapat mengamankan situasi dan mengakhiri kekerasan ini,” ujarnya.

Sehari sebelum terjadinya serangan di Malerkotla, sebuah gereja Lutheran di negara tetangganya, Pakistan, diserang dengan bom dan menyebabkan setidaknya dua orang menderita luka-luka.

Teroris yang berafiliasi dengan Taliban diduga melakukan pemboman di malam hari pada Gereja St Paul, yang juga dikenal sebagai Gereja Pakistan, sebuah organisasi yang memayungi empat denominasi protestan – Lutheran, Metodis, Anglican dan Presbiterian.

Gereja Pakistan akhir-akhir ini aktif menanggapi bencana banjir mematikan yang melanda negaranya sejak akhir bulan Juli dan meluncurkan sebuah program bantuan darurat demi menyelamatkan keluarga yang terkena dampak banjir di keuskupan Peshawar. Laporan yang ada menyebutkan bahwa aktifitas gereja ini dibenci oleh kelompok Taliban, yang ingin menancapkan kekuasaan mereka di provinsi tersebut.

Berdasarkan Buku Fakta Dunia CIA, penduduk muslim mencapai 95 persen dari 174 juta penduduk Pakistan. Sementara itu, Kristen dan Hindu terbentuk dari 5 persen yang tersisa.

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami