Nelayan Diselamatkan Setelah Tiga Minggu di Lautan

Nasional / 10 September 2010

Kalangan Sendiri

Nelayan Diselamatkan Setelah Tiga Minggu di Lautan

Lois Official Writer
2853

Benedict Jor (20) terombang-ambing oleh laut dengan ombak besar ketika memancing ikan tuna dekat desanya Noga, dekat Rabaul. Perahunya sendiri sudah tidak dapat diselamatkan. Dia memberitahu penyelamatnya bahwa dia sudah pasrah bisa ditemukan dan menghabiskan waktu beberapa hari yang lalu dengan tidur di bawah sebuah selimut daun pisang untuk terlindung dari hujan yang deras.

Jor ditemukan oleh kapal kontener yang besar Wangaratta di Selat Saint Andrew, 50 mil dari pantai Papua Nugini sewaktu berlayar antara China dan Australia. Lambaian tangannya yang putus asa menarik perhatian Kapten Stephen Allaker dan timnya. Butuh waktu lebih dari 1 jam untuk mengubah kembali haluan kapal dan membawa Jor naik ke kapal, para kru tersebut melemparkan pelampung kepada nelayan yang sudah putus asa setelah perahunya sendiri tenggelam.

“Kami sangat prihatin melihat seorang pria kesepian, tapi dia meyakinkan kami bahwa dia sudah melewati cobaan terberatnya,” kata Kapten Allaker. Nelayan yang kekurangan cairan itu langsung dikirim ke rumah sakit dalam kapal tersebut dan cepat pulih. Hari Selasa (7/9), Wangaratta tiba di Melbourne, dimana nelayan tersebut diwawancarai oleh staf konsulat Papua Nugini.

“Di sini sangat aneh,” katanya. “Saya belum pernah pergi ke kota seperti ini sebelumnya karena saya besar di desa.” kata Jor yang takut akan mati setelah beberapa kapal melewati dia dan tidak melihat usahanya menarik perhatian mereka. Dia menghabiskan beberapa hari bersembunyi di selimut daun pisangnya itu sebelum akhirnya Wangaratta kelihatan olehnya.

“Saya sangat berterima kasih kepada mereka yang telah berbuat banyak untuk saya dan saya berterima kasih kepada Tuhan untuk mereka,” katanya. “Saya sangat berterima kasih karena mereka telah menyelamatkan nyawa saya.” Kapten Allaker mengatakan bahwa pria yang berusia 20 tahun itu bisa selamat karena air hujan, beberapa ikan dan buah kelapa dan dalam kondisi fisik dan mental yang sangat menyedihkan saat dia ditemukan.

Staf konsulat saat ini sedang berusaha menghubungi keluarga korban di Noga untuk memberitahukan kepada mereka kabar baik tersebut. Dia berharap dapat pulang ke Papua Nugini dalam akhir pekan ini.

Sumber : telegraph/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami