2 Dari 3 Orang New York Ingin Mesjid Park51 Dipindahkan

Nasional / 7 September 2010

Kalangan Sendiri

2 Dari 3 Orang New York Ingin Mesjid Park51 Dipindahkan

Lestari99 Official Writer
2984

2 dari 3 orang New York, termasuk beberapa yang mendukung pusat kebudayaan Islam dan mesjid yang diusulkan dibangun dekat Ground Zero, mengatakan pemimpin proyek harus mencari lokasi yang jauh dari lokasi tragedi 9/11, menurut jajak pendapat yang dirilis pada akhir minggu lalu oleh New York Times.

Sebagian besar responden yang menginginkan pembangunan mesjid pindah ke lokasi lain yang tidak mengundang kontroversi meskipun banyak dari mereka (62 persen responden) percaya bahwa pengembang dari proyek Park51 memiliki hak untuk membangunnya.

Namun penduduk New York tidak dapat memutuskan seberapa jauh mesjid itu harus dipindahkan dari Ground Zero. Dari para responden yang menjawab pertanyaan ini, sekitar 20 persen mengatakan lebih dari 20 blok dari Ground Zero, 18 persen mengatakan 10-20 blok, dan 7 persen mengatakan 5-10 blok dari Ground Zero.

Jajak pendapat yang dirilis The New York Times pada Kamis (2/9) lalu didasarkan pada wawancara melalui telepon yang dilakukan dari 27-31 Agustus 2010 dan melibatkan 892 orang dewasa di seluruh New York City.

Jajak pendapat ini dirilis menyusul badai protes menentang proyek Park51, dimana argumen utamanya adalah pembangunan mesjid tersebut akan membangkitkan sentimen dari sekitar 3.000 korban tewas serangan 11 September untuk membangun pusat komunitas Islam dan mesjid senilai US$ 100 juta hanya dua blok dari Ground Zero.

Namun para pendukung proyek ini membantah hal tersebut dan mengatakan dengan berdirinya mesjid ini adalah bukti dan komitmen Amerika dalam memaknai toleransi beragama dan membantu hubungan antar agama. Beberapa pendukung juga berpendapat dengan mengizinkan pembangunan proyek Park51 akan memungkinkan untuk mengagalkan al-Qaeda dan kelompok ekstrimis lainnya menggunakan isu ini untuk merekrut teroris.

Namun jajak pendapat yang dilakukan New York Times dan lainnya menunjukkan, penduduk New York dan Amerika secara keseluruhan bersandar pada kritik akan proyek pembangunan ini dan secara obyektif menentang pembangunan pusat Islam dan mesjid di dekat lokasi bekas World Trade Center.

Survei menunjukkan bahwa penentang proyek ini bukanlah sekelompok kecil orang yang vokal, melainkan sebagian besar penduduk New York dan Amerika tidak menyetujui pembangunan pusat kebudataan Islam dan mesjid dibangun dekat Ground Zero.

Dua minggu yang lalu, sekitar 700 penentang proyek berunjuk rasa terhadap apa yang mereka sebut “mesjid Syariah” di sudut Park Place dan West Broadway, dekat lokasi diusulkannya pembangunan Park51. Selama protes berlangsung, para penentang meneriakkan, “Tidak ada mesjid” dan menyanyikan lagu “God Bless Amerika”.

Pengunjuk rasa menolak klaim bahwa Park51 akan memperbaiki hubungan dunia Barat dengan muslim di dunia. Sebaliknya, juru bicara demonstran menunjuk pada Qur’an dan mempertanyakan dimana toleransi ditemukan dalam kitab suci umat Islam. Demonstran lainnya yang mengambil alih panggung mempertanyakan darimana datangnya dana US$ 100 juta untuk membangun pusat kebudayaan Islam tersebut.

“Mesjid itu tidak seharusnya berada di sana – paling tidak sampai transparansi seputar dana pembangunan mesjid telah jelas dan Amerika tahu bahwa sumber-sumber Syariah tidak terlibat di dalamnya,” ujar Tim Summer, pendiri dari 9/11 Families for a Safe & Strong America, selama rally protes berlangsung.

Penentang dan pendukung pembangunan mesjid ini terus terlibat dalam perang argumen dan berusaha mendapatkan dukungan publik. Hal ini terlihat jelas dari jajak pendapat yang mendapatkan perhatian dari penduduk New York. Jajak pendapat New York Times menemukan 66 persen dari penduduk New York mengatakan mereka telah mendengar atau membaca banyak tentang kontroversi seputar Park51, 20 persen mengatakan mereka telah mendengar atau membaca beberapa kali, dan hanya 8,5 persen yang mengatakan mereka tidak tahu banyak bahkan tidak tahu sama sekali mengenai kontroversi ini.

Mengingat ketegangan yang ditimbulkan kontroversi pembangunan ini terhadap penduduk kota New York dan juga Amerika pada umumnya, Gubernur New York David Paterson telah menawarkan diri untuk berdiskusi dengan para pengembang Park51 untuk kemungkinan memindahkan pusat kebudayaan Islam dan mesjid ke tempat lain di Lower Manhattan. Para pengembang telah menyatakan ketertarikannya mendiskusikan pilihan-pilihan tempat mereka dengan Paterson.

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami