Muslim Pakistan Membangun Mesjid Di Atas Pekuburan Kristen

Nasional / 3 September 2010

Kalangan Sendiri

Muslim Pakistan Membangun Mesjid Di Atas Pekuburan Kristen

Lestari99 Official Writer
3772

Kelompok muslim yang dipimpin oleh seorang ulama garis keras melanjutkan pembangunan di sebuah pemakaman Kisten di Mandi Bhawaldin, mencemari kuburan lainnya meskipun pemerintah setempat telah memerintahkan untuk menghentikan pembangunan, seperti dilaporkan All Pakistan Minorities Alliance (APMA).

Ulama muslim radikal Mirza Abdul Ghani telah membangun sebuah mesjid di atas pemakaman Kristen Mandi Bhawaldin di New Rasool Road setelah diduga menempati paksa tanah tersebut 16 tahun yang lalu ketika orang Kristen di daerah tersebut diintimidasi dengan sangat sehingga tak dapat menyatakan keberatannya, ujar Salamat Zia dari APMA.

“Tidak ada yang bisa menyatakan keberatannya atas pembangunan mesjid tersebut, sebagaimana konstitusi di Pakistan mengatakan tidak ada tempat ibadah agama manapun yang boleh dihancurkan,” ujar Zia. “Oleh karena itu semua orang Kristen memilih untuk diam.”

Tuduhan penodaan yang dilakukan ulama dengan memakai tanah kuburan yang bukan haknya di sekitar Mesjid Ahle-Sunnat-Wal-Jamaat dimulai tiga bulan yang lalu, ujar Zia.

“Tempat ini telah dialokasikan menjadi kuburan Kristen sebelum partisi India-Pakistan tanggal 14 Agustus 1947. Nenek moyang mereka dimakamkan di sana,” ujar Zia.

Zia, seorang wartawan lokal dan tinggal di Muhalla Ghorra di daerah Mandi Bhawaldin, mengatakan pada awalnya para pekerja Ghani membangun tambahan mesjid, dan hanya pilar yang didirikan. Namun saat ini para pekerja Ghani tersebut telah menyelesaikan bangunan basement, membangun beberapa ruangan, dengan plester semen yang saat ini sudah diletakkan pada unit baru yang menggunakan tanah pemakaman.

Pada 6 Agustus lalu Zia yang memimpin tujuh anggota delegasi Kristen dan berniat menemui District Coordinator Officer (DCO) Muhammad Amin Chaudhary, petugas distrik lainnya bernama Syed Shahbaz Hussain Naqvi dan pejabat polisi distrik Dar Ali Khatak di Mandi Bhawaldin mengenai gangguan-gangguan pada pemakaman Kristen dan membicarakan bagaimana makam orang yang mereka kasihi sedang dibongkar dan dirusak.

Karena DCO Chaudhary sedang cuti, bertindak sebagai penggant DCO Shahid Rana mengambil aplikasi mereka dan meneruskannya ke pejabat berwenang dengan arahan mengunjungi lokasi pemakaman dan menghentikan pembangunan serta menghancurkan bangunan tambahan kecuali mesjid Ahle-Sunnat-Wal-Jamaat, ujar Zia.

Setelah melihat pemakaman tersebut, petugas administrasi yang diberikan arahan untuk menghentikan kekacauan yang ilegal sanggup menghentikan pembangunan selama beberapa hari.

“Namun meskipun telah diberikan perintah untuk menghentikan pembangunan, mereka kembali memulai pembangunan di atas pemakaman Kristen pada 27 Agustus lalu,” ujar Zia.

Khalid Gill, kepala pengelola APMA di provinsi Punjabi mengatakan bahwa para pemimpin muslim telah mengancam orang Kristen yang keberatan atas pembangunan tersebut.

“Mereka mengancam jika orang Kristen memulai protesnya terhadap pembangunan kembali mesjid mereka, maka mereka juga akan mengadakan rapat umum memprotes keberadaan orang Kristen, dan ulama muslim tersebut mengatakan orang Kristen harus siap menghadapi konsekuensinya,” ujar Gill.

APMA telah menuntut pemerintah untuk mengalokasikan lahan bagi pemakamam Kristen ke tempat yang kurang lebih sama seperti yang diduga diduduki oleh orang muslim.

Harian lokal berbahasa Urdu di Mandi Bhawaldin juga telah mempublikasikan dugaan perambahan lahan pemakaman Kristen di Pakistan.

Sumber : christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami