Warga Kristen Meko Pelopori Pembangunan Masjid

Internasional / 3 September 2010

Kalangan Sendiri

Warga Kristen Meko Pelopori Pembangunan Masjid

Puji Astuti Official Writer
7082

Kerukunan antar umat beragama masih terpelihara dengan baik di bumi Indonesia ini, hal tersebut dibuktikan oleh warga Kristen di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi tengah. Umat Krites di Desa Meko tersebut mempelopori pembangunan masjid di wilayah tersebut, padahal umat muslim di daerah tersebut hanya 17 kepala keluarga dari 8.869 penduduk yang mayorita beragama Kristen..

Tempointeraktif.com menuliskan, “Jika mengacu pada Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri yang menyebutkan pendirian rumah ibadah paling sedikit 60 orang, yang disahkan oleh lurah dan kepala desa, maka sulit masjid dapat dibangun.”

Namun sebaliknya, umat Kristen, pendeta dan para tokoh masyarakat bergandeng tangan mendirikan masjid bagi umat Muslim yang saat ini sedang menjalankan puasa Ramadhan.

Daerah yang pernah diguncang oleh konflik antar agama sekitar 10 tahun lalu tersebut, kini dapat hidup berdampingan dengan harmonis. Menurut Pendeta Kristian dari Bimbingan Agama Kristen Departemen Agama Poso mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan warga desa Meko ini menjadi sebuah tolak ukur kemajuan rekonsiliasi dan harmonisasi antar umat beragama di Poso.

“Ini akan kita tetap pertahankan agar warga Muslim sudah tak ada halangan untuk bermukim di wilayah Kristen Poso,” demikian ungkap Pendeta Kristian.

Malik Syahadat, mantan Wakil Bupati Poso sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang melakukan safari Ramadhan di masjid tersebut juga menyatakan kagum atas kemajuan rekonsiliasi di desa yang masih jauh dari kawasan perkotaan tersebut. Sekalipun masjid baru selesai sekitar 30 persen, namun kini sudah digunakan untuk shalat lima waktu dan  tarawih.

Andai saja sikap toleransi antar umat beragama yang ada di Desa Meko ini dimiliki oleh setiap orang Indonesia, tentunya tidak akan ada lagi berita tentang pencabutan IMB rumah ibadah, penyegelan rumah ibadah, ataupun tindakan anarkis sekelompok orang yang mengatasnamakan mayoritas untuk menekan mereka yang minoritas. Ayo rakyat Indonesia kita jadikan azas “Bhineka Tunggal Ika” menjadi gaya hidup kita.

Sumber : Tempo Interaktif
Halaman :
1

Ikuti Kami