Dicari Satu Juta Orang Kristen Untuk Membuat Sebuah Gambar Yesus

Internasional / 22 August 2010

Kalangan Sendiri

Dicari Satu Juta Orang Kristen Untuk Membuat Sebuah Gambar Yesus

Lestari99 Official Writer
5382

Seorang seniman Yahudi yang mengaku tidak tahu banyak tentang Yesus Kristus berusaha untuk menciptakan “gambar pamungkas” dari Yesus yang diakui oleh orang Kristen sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka.

David Ilan, yang telah menggambar selebriti termasuk David Beckham dan Diana Ross, sedang melakukan proyek yang paling ambisius yang pernah ada. Gambar ini, yang akan disebut The People’s Portrait of Christ, membutuhkan paling sedikit satu juta titik untuk menciptakannya. Seniman Yahudi ini menggunakan tekhnik yang disebut Pointilisme, dimana seseorang menggambar potret dengan menggunakan pena dan tinta di atas kanvas menggunakan titik saja.

Yang unik dari proyek ini adalah masing-masing titik di The People’s Portrait of Christ akan diwakili oleh satu orang Kristen.

“Potret ini akan menjadi gambar yang luar biasa karena akan menjadi satu-satunya gambar Yesus yang terbuat dari jutaan titik yang diwakili oleh orang Kristen sejati,” ungkap Ilan menjelaskan  proyeknya di website www.dotsforjesus.com.

Proyek ini tidak hanya berpotensi menyatukan jutaan orang Kristen, tapi juga menyatukan jutaan kesaksian karena setiap sukarelawan diminta untuk menceritakan perbedaan apa yang telah Yesus lakukan di dalam hidup mereka.

“Mereka yang percaya bahwa Yesus hidup, saat ini akan menggambarkan Yesus dalam satu waktu dan membagikan kesaksian mereka akan arti Yesus dalam hidup mereka. Jutaan orang Kristen dari seluruh dunia akan berkumpul bersama dalam proyek yang besar dan memiliki kekuatan luar biasa ini,” ujar Ilan.

Ide dasar dari proyek potret Yesus ini dimulai beberapa tahun yang lalu ketika Ilan ingin menggunakan bakatnya untuk membuat sebuah perbedaan yang positif di dunia. Saat itulah ia memutuskan untuk menciptakan proyek “Points with Purpose” (titik dengan tujuan), yang difokuskan pada para korban perkosaan dan pelecehan seksual. Untuk proyek itu, setiap titik di potretnya mewakili korban yang sesungguhnya.

Melalui proyek “Points with Purpose”, Ilan mendapati bahwa nama “Yesus” terus muncul dari kisah para korban. Dan dia juga menyadari bahwa mereka yang percaya kepada Yesus lebih cepat pulih daripada mereka yang tidak menyebut nama Yesus.

Proyek awal inilah yang menginspirasinya untuk membuat potret Yesus, dimana orang percaya akan menceritakan dampak Yesus dalam hidup mereka.

“Anda harus mengerti bahwa saya tidak benar-benar tahu banyak tentang Yesus,” aku Ilan. “Bagaimanapun juga, saya adalah seorang Yahudi. Saya bahkan tidak tahu perbedaan antara orang Kristen dan Katolik.”

Meskipun demikian, seniman yang berusia 37 tahun ini mengatakan ia memiliki “rasa hormat yang mendalam” kepada Pribadi yang telah menyeberangi ruang dan waktu dan diakui sebagai seorang Juru Selamat dan ingin memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai diri-Nya.

“Saya benar-benar ingin tahu secara persis bagaimana Yesus menolong orang dengan cara-Nya yang penuh kuasa, karena saya melihat langsung pada para korban di Points with Purpose bahwa Ia memang melakukannya,” ujar Ilan.

Seniman ini berharap bisa mengajak satu juta orang Kristen untuk berpartisipasi dalam proyeknya pada tengah malam Natal. Jika berhasil, ia akan mulai menggambar tepat di hari Natal.

Dan jika ia dapat memulai proyeknya saat natal, Ilan berharap ia bisa menyelesaikan proyek ini di Minggu Paskah.

Meskipun pena Ilan belum pernah mencapai kanvas pada proyek terbarunya ini, namun proyek ini telah digambarkan sebagai “potret akhir dari Yesus”.

Sumber : christianpost / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami