Pemerintah Kenya: Kami Tak Ada Masalah Dengan Bibi Obama

Nasional / 21 August 2010

Kalangan Sendiri

Pemerintah Kenya: Kami Tak Ada Masalah Dengan Bibi Obama

Budhi Marpaung Official Writer
2681

Pemerintah Kenya tidak senang dengan kesan keputusan pengadilan AS yang memberikan suaka kepada bibi Presiden Barack Obama dimana alasan hakim mengabulkan permohonan tersebut adalah karena yang bersangkutan akan dijadikan target oleh anggota pemerintah Kenya jika dideportasi.

Juru bicara pemerintah, Alfred Mutua, Jumat (20/8) kemarin, menyatakan kasus Zeituni Onyango adalah sebuah hal yang memalukan dan apa yang dituduhkan oleh Onyango terhadap Kenya tidak benar dan tidak realistis.

"Hal ini telah menjadi kebiasaan warga Kenya yang mencari suaka di negara-negara lain dengan cara berbohong. Kasus Zeituni Onyango adalah hal memalukan negara ini dan Presiden Obama," kata Mutua. "Kami tidak mencarinya. Pemerintah tidak memiliki masalah dengan Zeituni Onyango."

Awal pekan ini, Hakim Imigrasi AS Leonard Shapiro mengatakan telah memberi suaka kepada Onyango di AS karena Onyango akan menjadi target di Kenya tidak hanya oleh mereka yang menentang Amerika Serikat dan Obama tetapi juga anggota pemerintahan Kenya.

Onyango adalah kakak tiri almarhum ayah Obama dan kini tinggal di kawasan perumahan di Boston.

Shapiro memberikan suaka kepada Onyango pada Mei setelah sidang dengar kasusnya selesai dilaksanakan. Keputusan tertulis tersebut dirilis minggu ini melalui Undang-Undang Kebebasan Informasi.

Selama tinggal di Kenya bersama Barack Obama Senior (ayah Presiden Barack Obama, red),  Onyango membantu saudara tirinya tersebut merawat anak-anak. Ia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 2000 dan meminta suaka pada tahun 2002, namun permintaannya ditolak dan ia diperintahkan dideportasi pada tahun 2004.

Dasar permintaan suaka Onyango tak pernah dipublikasikan, tapi pengacaranya Margaret Wong mengatakan pada tahun 2008 Onyango pertama minta suaka "karena kekerasan di Kenya."

Orang-orang yang mencari suaka harus menunjukkan bahwa mereka menghadapi penganiayaan di tanah air mereka atas dasar agama, ras, kebangsaan, pendapat politik atau keanggotaan dalam kelompok sosial.

Banyak dari kerabat Presiden Obama hidup damai di Kenya, termasuk neneknya, yang selebriti di sini. Sejak Obama menang pemilu, pemerintah Kenya menghubungkan listrik rumah Sarah Obama ke jaringan listrik nasional dan membangun jalan menuju desa.

Meski Kenya telah bersih dari segala bentuk kekerasan, namun negara ini masih melakukan pemulihan pasca peristiwa yang terjadi pada 2007-2008 silam dimana lebih dari 1.000 orang tewas dan 600.000 lainnya mengungsi ke wilayah lain yang lebih aman.

Sumber : huffingtonpost
Halaman :
1

Ikuti Kami